JAKARTA – Perayaan Halloween erat kaitannya dengan labu kuning atau labu parang alias pumpkin. Labu kuning biasanya digunakan untuk hiasan pada saat perayaan halloween di Amerika Serikat.
Sejak akhir Agustus panen labu kuning melimpah bukan hanya dalam bentuk utuh, tetapi juga berupa rempah atau perasa. Bisnis labu kuning ternyata memiliki potensi hingga USD500 juta atau setara Rp7,7 triliun (kurs Rp15.500).
Minuman yang tengah populer adalah pumpkin spice latte yang ditawarkan setiap menjelang musim gugur di Amerika. Selain itu, berbagai produk baru terkait pumpkin diperkenalkan setiap tahun. Misalnya, kantong sampah beraroma labu, yang ludas terjual.
Labu berwarna cerah itu memang memiliki tempat khusus di hati, pikiran dan dompet orang Amerika. Data Nielsen menunjukkan, orang Amerika membelanjakan sekitar setengah miliar dolar untuk produk rempah dari labu setiap tahun.
Starbucks dilaporkan menjual 20 juta pumpkin spice latte setiap tahun. Menurut raksasa kopi itu, minuman tersebut begitu disukai sehingga perusahaan mencatat pekan penjualan terbaik sepanjang masa ketika minuman itu ditawarkan kembali pada 30 Agustus.
“Itu bagian dari tradisi. Dan masuk dalam film. Labu parang sebagai rempah juga menciptakan budaya yang baik sehingga ada donat labu parang, minuman, semuanya. Beragam sabun, sabun batangan, semuanya, saya menghargainya," ujar Nick Kokot, 20, mahasiswa yang mengaku suka labu parang, dilansir dari VOA, Senin (31/10/2022).