Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

12 Emiten Indeks LQ45 Cetak Laba di Kuartal III-2022

Anggie Ariesta , Jurnalis-Rabu, 02 November 2022 |16:31 WIB
12 Emiten Indeks LQ45 Cetak Laba di Kuartal III-2022
Kinerja emiten LQ45 (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA – Anggota emiten indeks LQ45 mencatatkan kinerja cemerlang hingga kuartal III 2022. Dari 24 anggota emiten LQ45 yang sudah melaporkan kinerja, 12 di antaranya berhasil mencetak rekor laba bersih akumulasi tertinggi di sepanjang sembilan bulan pertama 2022.

Hingga 1 November 2022, sudah 24 emiten konstituen indeks LQ45 yang telah melaporkan kinerjanya per akhir kuartal III 2022. Beberapa emiten bahkan mampu membukukan laba bersih kuartal III 2022 melebihi realisasi di sepanjang 2022, salah satunya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

Emiten perbankan BUMN itu per September 2022 mencetak laba bersih Rp30,65 triliun atau naik 59,4% secara tahunan. Adapun di sepanjang tahun 2021, Bank Mandiri hanya mencetak laba bersih Rp28,03 triliun.

Meski demikian, tidak semua emiten yang mencetak rekor laba bersih juga membukukan harga saham yang terapresiasi. Seperti saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang harga saham sepanjang 2022 turun 69,69%, meskipun mampu mencetak laba dibanding rugi bersih pada tahun lalu.

Demikian juga saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) yang secara year to date masih terkoreksi 29,39% meski pada September lalu mencetak rekor laba.

Di mana laba emiten berkode saham EMTK itu di akhir kuartal III 2022 naik 2.454% dan menjadi angka pertumbuhan laba tertinggi para emiten LQ45.

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana seperti dikutip media mengatakan, ke depannya saham LQ45 mampu berpotensi melanjutkan pertumbuhan kinerja. Hal itu antara lain karena valuasi saham-saham LQ45 masih ada yang termasuk murah.

Wawan menguraikan, price to earning rate (PER) industri keuangan LQ45 di luar ARTO rata-ratanya 15 kali dengan PBV 2,25 kali, sementara PER industri komoditas di 7,3x.

Dalam hal ini, PER BMRI masih sebesar 11,87 kali dengan PBV 2,29 kali. Sementara ADRO memiliki PER sebesar 3,10 kali.

Kemudian yang menarik dari saham-saham konstituen LQ45, sepanjang bulan Oktober 2022, sebanyak 8 saham penghuni indeks itu masuk dalam daftar lagarde.

Berdasarkan data BEI, penurunan terbesar dialami GOTO sebesar 24,4% sepanjang Oktober 2022. Selanjutnya ada saham ARTO yang menurun 22,7%, TBIG 13,1%, TOWR 6,5%, PTBA 6,2%, MDKA 4,3%, UNVR 3,9% dan TLKM 1,6%.

Meski menunjukkan penurunan kinerja, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, prospek untuk saham-saham tersebut masih positif. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terakselerasi.

Terlebih, jika menilik dari kinerja keuangan per September 2022, sejumlah emiten di atas mencatatkan kinerja top line dan bottom line secara tahunan seperti PT Bukit Asam Tbk dan PT Bank Jago Tbk.

Nico juga menilai sektor telekomunikasi seperti TLKM, TBIG serta TOWR dan sektor teknologi seperti GOTO juga memiliki prospek yang menarik dalam tren jangka panjang. Hal itu juga sejalan dengan penetrasi internet dan digitalisasi yang tumbuh setiap tahunnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement