JAKARTA – Pemerintah menyiapkan proyek jangka panjang untuk transportasi Indonesia. Dalam membangunnya, proyek-proyek transportasi tersebut dikerjakan tidak hanya menggunakan uang negara.
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pendanaan akan diupayakan melalui skema pendanaan kreatif non APBN. Misalnya, pembangunan angkutan massal seperti MRT, pembangunannya dilakukan secara jangka panjang dan bertahap.
Menhub mengatakan, rencana jangka panjang disiapkan untuk memproyeksikan kebutuhan infrastruktur transportasi di masa depan.
Baca Juga:Â Integrasikan Transportasi di Jakarta, Erick Thohir Contoh Inggris dan Singapura
“Tentunya rencana jangka panjang dipersiapkan secara matang dengan melibatkan berbagai Kementerian/Lembaga dan juga pihak terkait lainnya, untuk bersama-sama membahasnya,” tutur Menhub, beberapa waktu lalu.
Termasuk, pemerintah harus pula menyiapkan bagaimana mekanisme pendanaannya. Untuk proyek yang memiliki tingkat komersialitas yang tinggi seperti kereta cepat, nantinya pemerintah akan memanfaatkan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), baik BUMN atau swasta nasional maupun asing.
“Di tengah keterbatasan kemampuan APBN, kami harus mencari alternatif melalui pendanaan kreatif. Sehingga tidak mengganggu APBN yang diprioritaskan untuk kebutuhan yang lebih mendasar,” ucap Menhub.
Baca Juga:Â Tingkatkan Daya Saing dengan Efisiensi Logistik, Begini Caranya
Adapun proyek transportasi dalam jangka panjang yang direncanakan pemerintah seperti, Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Transportasi ini diproyeksikan akan melewati sejumlah kota yakni, Jakarta-Karawang-Bandung-Kertajati-Purwokerto-Yogyakarta-Solo-Madiun-Surabaya.
Nantinya perjalanan kereta cepat dari Jakarta-Surabaya ini akan dapat ditempuh dengan kurun waktu 4 jam saja.
"Dengan adanya kereta cepat ini diharapkan akan menumbuhkan titik-titik ekonomi baru di sejumlah daerah yang dilalui," kata Menhub.
Di samping Kereta Cepat Jalur Selatan, direncanakan juga KA Semi Cepat Surabaya Lewat Utara.
Follow Berita Okezone di Google News