JAKARTA - Harga minyak sawit mentah / crude palm oil (CPO) anjlok 1% lebih, merosot untuk pertama kalinya dalam tiga sesi terakhir.
Kondisi ini terjadi di tengah kekhawatiran pasar terhadap permintaan CPO yang lemah dari konsumen China.
Data Bursa Malaysia Derivatives Berhad (BMD) hingga pukul 12.44 WIB menunjukkan harga CPO kontrak Januari 2023 turun 1,15% di MYR4.382 per ton, sedangkan untuk kontrak November 2022 koreksi 0,84% di MYR4.224 per ton.
Prospek permintaan CPO di tingkat global diperkirakan masih tidak pasti menyusul kebijakan pandemi yang cukup ketat dari importir utama China. Hal tersebut membebani demand minyak sawit di tengah lonjakan harga energi, sebagaimana dibahas dalam Konferensi Minyak Sawit pada Jumat lalu (4/11/2022). Permintaan yang lemah akan membebani harganya di pasaran.
 BACA JUGA:Trade Expo Indonesia Buka Pasar Ekspor CPO, Kopi hingga Obat ke Afrika
Melansir Reuters, Selasa (8/11/2022), China dikabarkan masih bertahan dengan pendekatan pengetatan terhadap kasus-kasus baru Covid-19, kata pejabat kesehatan setempat. Mereka menegaskan bahwa sejumlah langkah yang tepat perlu diterapkan guna memenuhi kebutuhan orang-orang yang rentan.
Follow Berita Okezone di Google News