Melansir Reuters, Selasa (15/11/20022), analis ANZ mengatakan hal itu tidak serta menjadi katalis positif lantaran lonjakan jumlah kasus terus terjadi dan menjadi risiko penurunan harga.
Sementara itu, Amerika Serikat baru saja melaporkan produksi minyak serpih mereka. Diketahui, produksi minyak serpih di Permian Basin mencetak rekor sebesar 5,499 juta barel per hari (bpd) pada bulan Desember, sebagaimana kata Biro Administrasi Informasi Energi (EIA) AS pada Senin (14/11).
(Kurniasih Miftakhul Jannah)