JAKARTA - Wall Street ditutup anjlok pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Bursa saham AS melemah karena prospek suram dari Target Corp memicu kekhawatiran baru tentang para peritel menuju musim liburan.
Melansir Antara, Kamis (17/11/2022), I=indeks Dow Jones Industrial Average merosot 39,09 poin atau 0,12%, menjadi menetap di 33.553,83 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 32,94 poin atau 0,83%, menjadi berakhir di 3.958,79 poin. Indeks Komposit Nasdaq jatuh 174,75 poin atau 1,54%, menjadi ditutup di 11.183,66 poin.
Keuntungan di area-area defensif seperti utilitas dan bahan pokok konsumen membantu mengurangi kerugian S&P 500, dengan sektor utilitas menguat 0,9%, sementara bahan pokok naik 0,5%.
Saham Target Corp anjlok 13,1% setelah peritel besar itu memperkirakan penurunan mengejutkan dalam penjualan kuartal liburan.
Saham-saham peritel merosot secara luas, termasuk penurunan lebih dari 8,0% pada saham Macy's Inc dan Best Buy Co Inc dan penurunan 7,0% untuk Foot Locker. Sektor konsumer non-primer S&P 500 kehiangan 1,5%.
Saham Micron Technology anjlok 6,7%, setelah perusahaan mengatakan akan mengurangi pasokan chip memori dan memangkas lebih banyak rencana belanja modalnya. Sektor teknologi informasi S&P 500 turun 1,4% dan indeks Philadelphia SE Semiconductor merosot 4,3%.
"Masalah sektor terbesar adalah pendapatan Target dan apa artinya bagi belanja ritel dan konsumen secara umum. Saya pikir itu telah mengatur nada untuk pasar," kata Chuck Carlson, kepala eksekutif di Horizon Investment Services di Hammond, Indiana.
"Berita Micron tentu saja menyebabkan beberapa investor teknologi mengambil sebagian dari keuntungan jangka pendek karena tampaknya fundamental masih belum bagus di sektor teknologi," kata Carlson.
Terlepas peringatan penjualan dari Target, data menunjukkan penjualan ritel AS meningkat lebih besar dari yang diharapkan pada Oktober karena rumah tangga meningkatkan pembelian kendaraan bermotor, menunjukkan belanja konsumen meningkat di awal kuartal keempat.
Saham peritel lainnya, Lowe's terangkat 3,0% setelah perusahaan jaringan toko material perbaikan rumah itu menaikkan perkiraan laba tahunannya.
Investor juga mengamati ketegangan geopolitik. Sebuah rudal yang menghantam Polandia mungkin ditembakkan oleh pertahanan udara Ukraina dan bukan serangan Rusia, kata Polandia dan NATO, meredakan kekhawatiran global bahwa perang di Ukraina dapat meluas melintasi perbatasan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)