JAKARTA - Twitter mengumumkan kalau mereka akan menutup gedung kantor untuk sementara waktu.
Dilansir BBC di Jakarta, Sabtu (19/11/2022), para karyawan Twitter diberi tahu bahwa kantor akan dibuka kembali pada 21 November 2022 mendatang.
Namun, tidak disebutkan apa alasan penutupan ini.
Adapun pengumuman ini muncul setelah sejumlah besar karyawan Twitter dilaporkan mengundurkan diri setelah Elon Musk, meminta mereka untuk bekerja dengan waktu panjang dan intensitas tinggi atau keluar.
Bahkan pesan itu juga mengatakan untuk tetap memegang aturan perusahaan dengan tidak mendiskusikan informasi rahasia perusahaan di media sosial, dengan pers, atau di tempat lain.
 BACA JUGA:Usai Umumkan PHK 1.300 Karyawan, CEO GoTo Menangis
Hingga kini Twitter tidak segera menjawab permintaan wawancara dari BBC.
Minggu ini, Musk berkata kepada karyawannya bahwa mereka harus berkomitmen untuk bekerja dengan jam yang panjang dan membutuhkan mereka bekerja dengan sangat keras secara ekstrem atau meninggalkan perusahaan, menurut sejumlah laporan.
Musk juga mengatakan melalui email ke staf, kalau para pekerja harus setuju dengan ketentuan itu bila mereka masih tetap mau bekerja di Twitter, menurut laporan Washington Post.
Tapi mereka yang tidak menandatangani perjanjian itu hingga 17 November kemarin.
Lalu, Musk juga menyebut akan memberikan mereka pesangon sebanyak tiga bulan gaji.
Follow Berita Okezone di Google News
Di awal bulan ini, Twitter juga mengumumkan akan memecat sekitar 50% karyawannya.
Pengumuman hari ini soal penutupan sementara kantor Twitter muncul setelah ada tanda-tanda sejumlah besar karyawan memutuskan mengundurkan diri karena tidak mau menerima perjanjian baru Musk.
Para karyawan mencuit menggunakan tagar #LoveWhereYouWorked dan emoji menghormat untuk menunjukkan mereka meninggalkan perusahaan.
"Saya rasa setelah semua tenang kembali hari ini, mungkin hanya tinggal kurang dari 2.000 orang yang tersisa," ujar mmantan pekerja Twitter yang tak mau disebutkan namanya berkata kepada BBC.
Dia juga berkata, semua orang di timnya telah dipecat.
"Manajer tim dipecat, manajernya dia juga diberhentikan. Lalu manajernya manajer yang itu juga diberhentikan. Orang yang ada di atasnya, adalah salah satu eksekutif yang dipecat di hari pertama. Jadi, tidak ada lagi orang yang memberi perintah," tambahnya.
Meski begitu, Musk malah mencuit pada Jumat soal rekor Twitter.
"Dan... kita baru saja mencetak rekor penggunaan Twitter tertinggi sepanjang sejarah lol," cuitnya.
Sebagai informasi, sebelum Musk mengambil alih Twitter, perusahaan ini memiliki sekitar 7.500 staf.
Mereka juga dilaporkan telah mempekerjakan ratusan pekerja kontrak, yang mayoritas telah dipecat kini.
Karyawan lain berkata memutuskan mengundurkan diri meskipun mereka telah bersiap untuk bekerja dengan jam kerja panjang.
"Saya tidak mau bekerja untuk seseorang yang mengancam kami melalui email berkali-kali tentang 'hanya tweeps luar biasa yang boleh kerja di sini' ketika saya sudah bekerja 60-70 jam seminggu," katanya.
Terlihat juga Musk masih terus saya mencuit di Twitter soal kondisi di kantor itu.
"Orang-orang terbaik masih di sini, saya tidak terlalu khawatir," ucapnya.
Dalam unggahan berbeda, dia mencuit emoji tengkorak dan meme yang menunjukkan makam dengan logo Twitter.
Diketahui juga, kalau sebuah tim penting di Twitter, yang bertanggung jawab melawan disinformasi di platform media sosial itu, telah dibubarkan oleh Elon Musk.
Tim kurasi ini dulunya bekerja menambahkan konteks pada cuitan yang menyesatkan atau salah, menyoroti sumber berita terpercaya, dan membuat utas yang terdiri dari unggahan terpercaya seputar isu yang sedang tren dalam bahasa yang paling banyak digunakan di dunia.
Terdapat unit-unit yang berbeda mencakup konten dalam bahasa Inggris, Spanyol, Arab, Hindi, Tamil, Portugis, dan Jepang.
Unit-unit itu bekerja dari Sydney, Singapura, London, Accra, Tokyo, Mexico City dan São Paulo, serta di seluruh Amerika Serikat.
Musk membubarkan seluruh tim itu pada pekan lalu.
Tim Disinformasi BBC World Service berbicara dengan lima mantan pekerja unit kurasi yang bekerja dalam berbagai bahasa di seluruh dunia.
Mereka meminta untuk tetap anonim karena khawatir akan memengaruhi pesangon mereka.
Sementara itu, Twitter tidak merespons permintaan BBC untuk menanggapi hal ini.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.