Share

Anggaran BI Diprediksi Defisit Rp19,99 Triliun pada 2023, Ada Apa?

Antara, Jurnalis · Senin 21 November 2022 16:16 WIB
https: img.okezone.com content 2022 11 21 320 2711860 anggaran-bi-diprediksi-defisit-rp19-99-triliun-pada-2023-ada-apa-zpJbtG6rhe.jpg Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (Foto: Okezone)

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan dalam Rencana Anggaran Tahunan BI (RATBI) anggaran bank sentral akan mengalami defisit sebesar Rp19,99 triliun.

Defisit anggaran tersebut terjadi karena pengeluaran BI kemungkinan akan lebih besar yakni Rp161,43 triliun dibandingkan dengan penerimaannya, yaitu Rp141,43 triliun.

"Defisit utamanya berasal dari anggaran kebijakan yang berpotensi mengalami defisit cukup besar," katap Perry dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (21/11/2022).

Ia menjelaskan anggaran kebijakan diproyeksikan mengalami defisit Rp33,15 triliun yang berasal dari besarnya pengeluaran yaitu Rp145,93 triliun dibanding penerimaan Rp112,77 triliun.

Pengeluaran anggaran kebijakan yang besar berkaitan dengan langkah stabilitas nilai tukar rupiah maupun kenaikan suku bunga acuan.

Sementara itu, anggaran operasional diperkirakan mengalami surplus Rp13,16 triliun yang berasal dari penerimaan Rp28,66 triliun dan pengeluaran Rp15,49 triliun, sehingga surplus itu menopang anggaran BI secara keseluruhan.

Follow Berita Okezone di Google News

Perry memerinci penerimaan dalam anggaran operasional RATBI 2023 meliputi hasil pengelolaan aset valuta asing (valas) Rp28,6 triliun, operasional kegiatan pendukung Rp4 miliar, serta penerimaan administrasi Rp55 miliar.

"Masih ada penerimaan dari pengelolaan aset valas karena meski kami ada kebutuhan untuk mengintervensi rupiah dari cadangan devisa, tetapi suku bunga dari luar negeri naik," tuturnya.

Ia menambahkan pengeluaran anggaran operasional terdiri atas gaji dan penghasilan lainnya Rp4,7 triliun, manajemen sumber daya manusia Rp3,09 triliun, logistik Rp2,54 triliun, serta penyelenggaraan operasional kegiatan pendukung Rp2,06 triliun.

Kemudian untuk program sosial BI dan pemberdayaan sektor riil dan UMKM Rp1,23 triliun, pajak Rp1,47 triliun, serta cadangan anggaran Rp378 miliar.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini