"Kalau ini semua bisa kita lakukan, inflasi pada akhir tahun ini bisa di bawah 6 persen (yoy). Saya kira itu akan bagus," tuturnya.
Ia memperkirakan inflasi secara keseluruhan (Indeks Harga Konsumen/IHK) kemungkinan masih akan naik di akhir tahun ini menjadi ke level kisaran 6,1 persen (yoy), lantaran masih akan adanya dampak lanjutan dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada bulan November dan Desember.
Perkiraan inflasi IHK yang tinggi tersebut kemungkinan masih akan berlanjut pada triwulan I dan triwulan II tahun 2023. Namun, inflasi inti akan diupayakan untuk turun ke bawah level 4% (yoy) pada tahun depan.
Dengan demikian penurunan tersebut juga harus dibarengi dengan inflasi volatile food ke level 5% (yoy), serta inflasi administered price yang juga tidak berlebihan karena tarif angkutan dan upah.
"Jika ini semua bisa dilakukan, inflasi IHK tahun depan bisa menurun 3,6% (yoy) di akhir tahun," ungkap Perry.
(Taufik Fajar)