JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) hingga kini belum merealisasikan 500.000 ton beras yang dijanjikan kepada Perum Bulog.
Janji tersebut menyusul rendahnya serapan beras yang dilakukan BUMN pangan tersebut.
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso atau Buwas menyebut janji Kementan disampaikan Kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam rapat koordinator terbatas (rakortas).
Pada, saat itu Kementan berkomitmen menyediakan beras agar dibeli Bulog dalam waktu kurang lebih sepekan.
BACA JUGA:Harga Beras Naik Jelang Akhir 2022, Kepala Badan Pangan Panggil Kementan hingga Bulog
"Bahkan pada saat itu ada yang janji di depan Pak Menko bahwa kurun waktu tidak sampai seminggu akan menyetor beras 500.000 ton beras Pak untuk Bulog," ujar Buwas saat rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (23/11/2022).
Bahkan, Bulog menyanggupi membayar sebanyak 1 juta ton stok beras, jika jumlahnya bisa disediakan Kementan.
BUMN pangan itu memang tidak mampu menyerap 1,2 juta ton beras dari petani lokal. Lantaran stok gabah di tingkat petani mulai menipis hingga harga gabah yang mengalami kenaikan.