Bantuan ini, lanjut Bakri, sekaligus sebagai upaya pemerintah menekan laju inflasi selain pelaksanaan operasi pasar seperti pasar murah yang telah dilakukan secara berulang untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.
"Dengan adanya bantuan ini mudah-mudahan bisa terjadi deflasi, karena kita telah menjaga daya beli masyarakat, sehingga kebutuhan pokok di Banda Aceh selalu bisa terkontrol dan tetap stabil," katanya.
Dalam kesempatan ini, Bakri juga menginstruksikan tim dinas sosial untuk turun langsung ke rumah-rumah warga lanjut usia atau sakit untuk mengantarkan bantuan tersebut.
"Bagi yang berhalangan datang ke kantor pos, baik itu warga yang sakit maupun lansia, tolong diantar langsung ke rumah mereka. Pastikan semua bantuan ini tersalurkan sesuai jadwal," ujar Bakri Siddiq.
Sementara itu, Deputi Eksekutif General Manager Kantor Cabang Utama (EGM-KCU) Pos Indonesia Banda Aceh Erwin Mulyana menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan kali ketiga dilakukan selama 2022.
Sejauh ini, alokasi untuk masyarakat Banda Aceh lebih kurang sudah mencapai 1.851 KPM sampai dengan hari ini, dan ditargetkan selesai sesuai tenggat waktu yang diberikan yaitu hingga 30 November 2022.
"Proses penyaluran kami lakukan dengan tiga opsi, pertama dengan datang langsung ke loket di kantor pos, kemudian mendatangi komunitas, dan terakhir kepada warga disabilitas dan lansia langsung kita datangi mereka," demikian Erwin Mulyana.
(Dani Jumadil Akhir)