Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Minta PMN Rp10 Triliun, Dirut PLN: Wujudkan Pemerataan Listrik di Pelosok Indonesia

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Senin, 28 November 2022 |14:02 WIB
Minta PMN Rp10 Triliun, Dirut PLN: Wujudkan Pemerataan Listrik di Pelosok Indonesia
PLN. (Foto: PLN)
A
A
A

JAKARTA - PT PLN (Persero) mencatat Penyertaan Modal Negara (PMN) mampu meningkatkan rasio elektrifikasi perusahaan dan desa yang belum dapat akses listrik.

Adapun PMN tahun anggaran 2023 yang diajukan perseroan mencapai Rp10 triliun.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyebut pada 2021 rasio elektrifikasi atau jumlah pelanggan rumah tangga berlistrik PLN mencapai 97,26%.

 BACA JUGA:Beli Produk UMKM, PLN Belanjakan Rp8,4 Triliun

Namun, angka tersebut mengalami kenaikan hingga menjadi 97,49% pada Oktober 2022. Kenaikan disebabkan adanya injeksi PMN dari pemerintah.

"PMN digunakan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi PLN. Di tahun 2021, rasio elektrifikasi PLN mencapai 97,26% dan dengan hadirnya PMN rasio elektrifikasi PLN meningkat menjadi 97,49% di Oktober 2022," ujar Darmawan saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Senin (28/11/2022).

PLN pun menargetkan rasio elektrifikasi PLN bisa mencapai 97,81% pada 2023, dengan catatan adanya pendanaan atau PMN dari negara terhadap perseroan.

"Kemudian akan meningkat menjadi 97,53% di Desember 2022. Dan 97,81% di tahun 2023," jelasnya.

Sementara itu, rasio desa berlistrik PLN pada 2021 berada di angka 90,78%.

Namun, adanya Penyertaan Modal Negara presentasi rasio desa berlistrik menjadi 90,97% pada Oktober 2022.

Darmawan pun memproyeksikan nilainya bisa mencapai 93,83% di akhir tahun ini.

"Karena itu kami sekali lagi mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan penuh Komisi VI DPR dalam mewujudkan pemerataan pelayanan di pelosok Indonesia. PMN digunakan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement