Share

Bupati Meranti Sebut Kemenkeu Isinya Iblis dan Setan, Wamenkeu: Serius Mikirnya Begitu?

Zuhirna Wulan Dilla, Okezone · Senin 12 Desember 2022 16:05 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 12 320 2725558 bupati-meranti-sebut-kemenkeu-isinya-iblis-dan-setan-wamenkeu-serius-mikirnya-begitu-ymff5BB7u8.JPG Bupati Meranti Muhammad Adil. (Foto: Okezone)

JAKARTA - Heboh pernyataan dari Bupati Meranti Muhammad Adil yang menyebut ementerian Keuangan (Kemenkeu) diisi oleh iblis dan setan.

Di mana pernyataan itu dia ungkap lantaran menganggap rincian pemberian dana bagi hasil (DBH) minyak yang dianggapnya tidak adil.

Kemudian, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil buka suara menanggapi pernyataan dari Bupati Meranti.

 BACA JUGA:Bupati Meranti Ingin Gabung Malaysia, Kemendagri Gelar Pembahasan Internal

"Ada Bupati berpikir Kementerian Keuangan itu iblis atau setan ... Nggak proper sama sekali. Serius mikirnya begitu?" tulisnya dalam akun Instagram resmi @suahasil dikutip Senin (12/12/2022).

Dia menjelaskan kalau kehadiran negara melalui APBN untuk berbagai daerah bukan hanya dari alokasi DBH.

"Begini ya, kehadiran Negara, melalui APBN, untuk berbagai daerah di Indonesia bukan hanya melalui alokasi DBH, bukan hanya melalui alokasi Dana Transfer seperti DAU DAK DID," jelasnya.

Dia juga menyampaikan bahwa negara juga melakukan belanja-belanja di kementerian untuk berbagai program.

"Aparat keamanan yg ada di berbagai pelosok juga dibiayai oleh uang APBN kita. Lalu, juga ada belanja subsidi energi sehingga masyarakat kita bisa membayar harga BBM dan listrik bersubsidi. Semuanya itu untuk dialokasikan kepada masyarakat seluruh Indonesia. Khusus untuk Meranti, saya tunjukkan datanya," jelasnya.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Lalu, dia minta agar hal-hal seperti tidak lagi terulang.

Menurutnya, jika ada yang beranggapan tidak adil atau merasa kurang lebih baik dibicarakan terlebih dahulu.

"Nah, kalau ada yg perlu diperbaiki, bukan hanyaboleh' atau dapat tapi malah harus kita perbaiki. Kita bicarakan. Dengan data, dengan bicara yg baik, dengan konteks ke-Indonesiaan. Itulah cara kita semua bernegara, Indonesia," lanjutnya.

Adapun dia mengaku menyayangkan sikap Bupati Meranti yang justru berpikir dan membuat pernyataan seperti itu.

"Yang paling menyedihkan adalah ketika berpikir pindah negeri sebelah saja. Ini jauh dari cita-cita pendiri Republik, dan jauh dari cita-cita Indonesia," pungkasnya.

Diketahui juga kalau Bupati Meranti mengancam untuk angkat senjata dan bergabung dengan Malaysia. Pernyataannya itu didasari soal rincian DBH minyak yang dianggapnya tidak adil.

Pemerintah pusat disebut mengambil banyak minyak dari Kepulauan Meranti.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini