Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

RI Tawarkan 22 Proyek Prioritas Rp37,3 Triliun, Siapa yang Minat?

Fayha Afanin Ramadhanti , Jurnalis-Jum'at, 16 Desember 2022 |14:12 WIB
RI Tawarkan 22 Proyek Prioritas Rp37,3 Triliun, Siapa yang Minat?
Menteri Investasi Bahlil (Foto: Setkab)
A
A
A

“Ini adalah sebuah instrumen untuk mempermudah para investor dalam meyakinkan mereka untuk bisa melakukan investasi,” katanya.

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan mengatakan 22 proyek di peta peluang investasi itu merupakan lanjutan dari peluncuran peta peluang investasi yang telah diluncurkan pada Maret 2022 lalu di mana ada sebanyak 47 proyek investasi berkelanjutan senilai Rp155,2 triliun.

Indra juga memastikan peta peluang investasi bukan sekadar kajian akademik tetapi merupakan proposal bisnis yang harus terjual dan terealisasi di lapangan.

“Alhamdulillah sudah ada delapan penjajakan awal, jadi ini belum wisuda tapi sudah dilirik oleh para calon-calon investor,” katanya.

Segera setelah diluncurkan, ke 22 proyek investasi itu akan diunggah ke laman resmi BKPM agar bisa dikunjungi langsung oleh para calon investor yang berminat.

Setelah ada peminatnya, calon investor bisa langsung melakukan kunjungan ke lapangan dan didorong untuk langsung memperoleh perizinan.

Ke 22 proyek investasi yang ditawarkan meliputi 11 proyek investasi di sektor sumber daya alam meliputi perkebunan, hortikultura, tanaman pangan, peternakan, perikanan dan energi; serta 11 proyek investasi berbasis industri yang meliputi industri kimia, industri aneka, industri logam, industri mesin, industri alat transportasi dan industri elektronika. Ada pun 22 proyek investasi itu terdiri dari 9 proyek di Pulau Jawa dan 13 proyek di luar Pulau Jawa.

Rincian proyek

Secara rinci, ke 22 proyek investasi yang ditawarkan itu terdiri dari proyek pembangkit listrik tenaga surya di Banten dan Kalimantan Timur; agribisnis peternakan sapi potong di NTT; perkebunan tebu terintegrasi di Sumatera Selatan; agribisnis peternakan sapi pedaging di NTB; dan hortikultura komoditas jeruk siam madu di Sumatera Utara.

Selanjutnya, proyek tanaman pangan budi daya kedelai di Sulawesi Selatan; hortikultura perkebunan pisang terintegrasi di Jawa Timur; budi daya udang di NTB; perikanan tangkap terintegrasi di Maluku; juga budi daya rumput laut di Sulawesi Selatan.

Di sektor industri manufaktur, proyek-proyek yang ditawarkan yaitu industri pengolahan jagung untuk pakan ternak di Gorontalo; industri bioetanol di Jawa Timur; industri logam tembaga di Jawa Timur; industri alat dan mesin pertanian di Jawa Timur; industri motor listrik untuk kendaraan listrik di Jawa Barat; industri garam farmasi di Jawa Timur; serta industri ban pesawat terbang dari karet alam di Jawa Barat.

Selanjutnya industri alat kesehatan dari karet alam di Sumatera Utara; industri wing in ground di Kepulauan Riau; industri bahan baku komponen elektronika di Kalimantan Barat; dan industri panel surya di Banten.

Proyek-proyek yang merupakan pra-studi kelayakan ini diharapkan bisa berkontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) terutama pengentasan kemiskinan (SDGSs Nomor 1), pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (SDGs Nomor 8), serta berkurangnya kesenjangan (SDGs Nomor 10).

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement