Kelompok ketiga, lanjutnya, adalah segmen masyarakat yang disebut sebagai generasi millenial atau masyarakat berpenghasilan tanggung, di mana mereka tidak bisa mendapatkan subsidi tapi juga tidak mampu mencicil untuk mendapatkan hunian pribadi.
Hal ini mungkin bisa dibantu oleh sektor perbankan untuk secara kreatif bisa menyediakan produk pembiayaan KPR rumah bagi millenial dengan jangka waktu lebih panjang dan disesuaikan dengan housing career dari millenial tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Herry juga kembali menekankan bahwa meskipun terdapat ancaman resesi ekonomi dan volatilitas pasar keuangan global 2023, kualitas bangunan rumah subsidi tetap menjadi prioritas bersama.
Selain untuk mengatasi ketimpangan daya beli masyarakat, rumah subsidi diharapkan dapat menjadi tempat aman dan nyaman bagi MBR di tengah belum optimalnya sumber pembiayaan perumahan.
(Taufik Fajar)