JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir membantah kabar bahwa BUMN bangkrut dan rugi. Sebaliknya, dia mengklaim pada tahun ini dalam sembilan bulan untung BUMN tercatat Rp155 triliun.
"Artinya tidak benar BUMN bangkrut, untung kan, kalau kita dagang nggak mau cari rugi," katanya dilansir dari Antara, Rabu (21/12/2022).
Untuk itu, Erick Tohir tak terima jika ada yang mengatakan perusahaan BUMN di tanah air mengalami kerugian.
"Dalam sejarah republik, ini adalah pertama kali BUMN punya laporan buku yang terkonsolidasi, karena itu mari bicara dengan fakta dan data, jangan terjebak isu katanya-katanya, atau dari medsos," kata dia.
Dia menyebutkan pada 2020 meski di tengah pandemi, BUMN mampu menghasilkan keuntungan Rp13 triliun.
"Mungkin karena COVID-19, lalu setahun berikutnya pada 2021 keuntungan BUMN naik menjadi Rp124,7 triliun," kata dia.
Kemudian dia menambahkan selama tiga tahun sejak 2020 hingga 2022, BUMN memberi ke negara Rp1.198 triliun dalam bentuk pajak, keuntungan hingga bagi hasil.
"Dibandingkan tiga tahun sebelumnya BUMN hanya memberi andil ke negara Rp1.130 triliun, artinya naik Rp68 triliun dan ini fakta," kata dia.
Terkait dengan utang BUMN ia menyampaikan saat ini posisinya 34% dari modal.
"Jadi modal lebih besar dari utang," kata dia.
Meskipun demikian, dia mengakui ada BUMN yang kondisinya sakit, ada juga pegawainya yang melakukan korupsi.
"Buktinya Jiwasraya, Asabri korupsi, dana pensiun di korupsi, pelakunya masuk penjara, Garuda Indonesia juga," kata dia.
Erick pun tidak menutupi fakta ada BUMN yang korup hingga ditutup akan tetapi pada sisi lain ada banyak BUMN yang untung.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)