Share

Panen Raya, Mendag Minta Jangan Impor Beras Lagi!

Heri Purnomo, MNC Portal · Selasa 27 Desember 2022 13:28 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 27 320 2735031 panen-raya-mendag-minta-jangan-impor-beras-lagi-fKkK01VC74.jpg Mendag Zulkifli Hasan (Foto: MPI)

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta impor beras yang dilakukan pemerintah hanya boleh terjadi hingga Januari 2023. Hal itu dilakukan karena pada bulan Februari hingga bulan selanjutnya akan memasuki masa panen.

"Imporlah 200 ribu ton, Desember (2022) baru 70.000 dan masuk lagi Januari 300 ribu ton. Saya bilang sampai Januari. Februari, Maret jangan impor lagi karena mau panen," kata Zulhas dalam acara Polemik Impor Beras di Akhir Tahun yang digelar ICMI secara virtual pada Selasa, (27/12/2022).

Adapun sebenarnya, Zulhas mengatakan tidak setuju dengan usulan impor beras 500.0000 ton yang direncanakan datang bertahap hingga sebelum panen raya 2023. Hal itu dikarenakan Menteri Pertanian mengungkapkan bahwa stok beras Indonesia mengalami surplus 7 juta.

"Jadi impor beras ini sebenarnya tidak setuju saya menentang keras, dari beberapa kali rapat terbatas, saya tidak setuju karena Menteri Pertanian mengatakan kita surplus dan surplus surplusnya itu tidak sedikit, surplus itu 7 juta," kata Zulhas dalam acara Polemik Impor Beras di Akhir Tahun yang digelar ICMI.

Meski begitu, Zulhas mengungkapkan bahwa sebenarnya dirinya tidak percaya bahwa ada surplus beras sebanyak 7 juta. Akan tetapi, data yang ditunjukkan kepadanya dirinya merupakan data yang didapatkan dari BPS, namun Zulhas juga tetap menolak usulan impor beras.

Seiring berjalannya waktu, pada Ratas selanjutnya, Zulhas dihadapkan pada kenyataan dari Bulog yang mengungkapkan bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) tinggal sedikit.

Follow Berita Okezone di Google News

Zulhas mengatakan, bahwa stok CBP yang ada hanya 500 ribu ton, sedangkan batas aman itu sekitar 1,2 juta ton hingga akhir tahun.

Dia menambahkan bahwa kondisis di lapangan hata beras kian hari makin tinggi. Dan kenaikan harga beras tettu akan berdampak terhadap naiknya inflasi.

"Sedangkan harga beras naik terus sudah hampir Rp1.000 naiknya. Berasnya ini naik 100 perak aja pengaruhnya terhadap inflasi tinggi sekali, apalagi naiknya Rp1.000," katanya.

Mengetahui hal tersebut, Zulhas mengusulkan Jokowi agar Bulog bisa membeli hasil petani dengan harga yang lebih tinggi.

"Oleh karena itu Bulog sekarang bisa beli dengan harga Rp6.000 kalau di pasar Rp5.000 Bulog beli Rp6.000 kalau beras di pasar Rp9.000 Bulog Beli Rp10.000 kalau di pasar Rp10.000 Bulog beli Rp11.000 nah jualnya jual tetap Rp9.460 subsidi Rp1.000. Subdisi Rp1.000 kali 2 juta cuma 2 triliun dan itu nggak apa-apa dibanding subsidi BBM 600 triliun," katanya.

Usulan Zulhas pun diterima oleh Jokowi. Akan tetapi, Bulog tidak mendapatkan berasnya, hal tersebut lantaran saat ini bukan masa panen.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini