Kemudian dia memastikan kalau PHE WMO terus dapat memberikan kontribusi untuk mendukung pencapaian target peningkatan produksi migas jangka panjang di tahun 2030, yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar kaki kubik per hari.
Sementara itu, Direktur PHE WMO Endro Hartanto menambahkan pencapaian di tahun 2022 cukup baik.
"Kami melakukan upaya Implementasi sistem pemeliharaan dengan efisien, sehingga mencapai angka reliability dan availability mdi atas 99%”, jelasnya.
Manager Zona 11 PHE WMO Muhammad Arifin juga turur mengatakan jika perusahaan menghadapi sejumlah tantangan dalam proses produksi minyak. Kendala pertama adalah tertundanya reaktivasi dua sumur ESP di PHE-30. Kendala lainnya adalah tertundanya rencana onstream Work Over sumur ESP PHE-40A1R.
"Keduanya mundur beberapa bulan, karena masalah teknis saat pelaksanaan, seharusnya bulan Mei menjadi Agustus 2022," lanjutnya.
Sebagai informasi, menghadapi kendala tersebut, beberapa inisiatif pun diambil dengan mengoptimasi Lifting di sumur PHE-12A1, upaya lowering PHE-38A4, kegiatan well service dengan penggantian pompa ESP pada sumur PHE-40A3R, alternative power generation di PHE 30 serta beberapa kegiatan reaktivasi sumur.
(Dani Jumadil Akhir)