Katanya, penggabungan BUMN harus selalu memperhitungan segala resiko bisnisnya.
"Kalau mau mengerjakan Angkasa Pura, kita harus hitung dulu. Waktu kita merger gimana ke depannya, komplit tidak atau malah memberatkan, gimana airport-airport kecil? Sama kaya dulu Pelindo, nanti ada waktunya kita akan dorong," tutur Erick.
Lebih lanjut, dia juga tidak membenarkan isu merger yang akan membuat terjadinya pengurangan pegawai.
Sebab menurutnya saat ini BUMN terus melalukan penambahan pegawai.
"Kita hanya mau memastikan ngapain sesama BUMN kanibal, dan juga ngapain itu membunuh sektor yang sebenarnya private sektor sudah ada, dan UMKM ada," tukasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)