Lukito memaparkan rencana ini tidak memiliki dampak material terhadap kelangsungan operasional, hukum, dan bisnis perseroan.
Seperti diketahui, pada pertengahan tahun 2022, KLBF menganggarkan belanja modal sebesar Rp1 triliun untuk kebutuhan perluasan kapasitas produksi dan distribusi.
Hingga kuartal III-2022, KLBF mencatatkan arus kas dari aktivitas investasi senilai Rp466,10 miliar. Sebagian besar dana digunakan untuk membeli aset tetap dan penempatann terhadap aset keuangan lancar lainnya.
(Feby Novalius)