Share

Cara Erick Thohir Pulihkan BUMN Sakit-sakitan di Holding Danareksa

Suparjo Ramalan, MNC Portal · Kamis 05 Januari 2023 20:01 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 05 320 2740988 cara-erick-thohir-pulihkan-bumn-sakit-sakitan-di-holding-danareksa-jhL8PDwDuu.jpg Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Okezone.com/KBUMN)

JAKARTA - Kementerian BUMN mengungkapkan bahwa anggota Holding Danareksa didominasi BUMN dengan kinerja buruk. Untuk itu, anggota Holding Danareksa tidak dimasukan dalam 12 klaster BUMN.

Berbeda dengan Holding BUMN lain yang memiliki kesamaan bisnis, Danareksa justru menjadi pengelola perusahaan pelat merah lintas sektoral. Ada 10 perusahaan dengan bisnis inti berbeda-beda yang baru dinaungi PT Danareksa (Persero), induk holding.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, perseroan mencatatkan kinerja buruk baik keuangan dan operasionalnya dimasukan ke dalam Danareksa. Tujuannya dioptimalisasi atau terpaksa 'disuntik mati'.

Baca Juga: Tingkatkan Akses Air Bersih, Danareksa Teken MoU Melalui Indonesia Water Fund

"Yang pasti holding Danareksa seluruh BUMN yang tidak masuk ke dalam 12 klaster yang ada, nah kita masukan di holding ini. Kalau dilihat secara kumulatif, Holding Danareksa tetap tumbuh, di dalamnya memang banyak perusahaan yang merah," ungkap Erick, dikutip Kamis (5/1/2022).

Meski didominasi BUMN 'sakit-sakitan', Erick memastikan ada anggota lainnya dalam kondisi baik. Karena itu, dirinya mendorong Danareksa untuk mengoptimalkan perusahaan potensial.

Baca Juga: Indonesia Water Fund Garap 31 Proyek Air Bersih Senilai Rp45 Triliun

Sejak diluncurkan pada Juli 2022, Holding Danareksa menunjukan performa yang baik. Kementerian BUMN pun memaksimalkan program transformasi di internal holding.

"Insya Allah, kami dari Kementerian BUMN mendukung penuh Danareksa menjadi holding transformasi terbaik di Indonesia, bahkan di dunia," kata Erick.

Follow Berita Okezone di Google News

Adapun 10 BUMN yang bergabung menjadi anggota Holding diantaranya PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA, PT Kawasan Industri Medan, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Kawasan Industri Makassar, PT Kawasan Berikat Nusantara.

Lalu, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, PT Nindya Karya, PT Balai Pustaka, dan PT Kliring Berjangka Indonesia.

10 perusahaan BUMN yang bergerak di jasa keuangan, konstruksi, kawasan industri dan teknologi ini menambah portofolio anak perusahaan dan entitas asosiasi Danareksa yang awalnya berjumlah 5 perusahaan, kini total menjadi 15 perusahaan.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini