JAKARTA - Minggu lalu masyarakat dihebohkan dengan adanya BBM jenis Pertalite yang tercampur air.
Hal ini disebut terjadi di SPBU Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang pada Selasa, 3 Januari 2022 pukul 12.32 WIB.
Tentu kejadian ini langsung menuai berbagai reaksi dari masyarakat.
Banyak masyarakat khawatir jika Pertalite yang tercampur air itu akan berdampak buruk terhadap kendaraannya.
BACA JUGA:Heboh Pertalite Tercampur Air, Pertamina Buka Suara
Dirangkum Okezone, Senin (9/10/2023), berikut fakta Pertalite tercampur air:
1. Kronologi
Area Manager Communication, Relation & CSR Regional Jawa Bagian Barat Pertamina Patra Niaga, Eko Kristiawan mengatakan kalau kejadian itu berawal dari seorang pengendara sepeda motor datang ke SPBU menyampaikan keluhan karena mesin sepeda motornya tidak dapat dinyalakan setelah melakukan pengisian Pertalite.
"Konsumen tersebut menguji kondisi motornya dengan mengambil sampel BBM yang masuk ke tangki motor dan benar tercampur dengan air. Kondisi ini dibenarkan oleh mekanik yang sengaja didatangkan pihak SPBU untuk melakukan pengecekan," ujarnya dikutip keterangan resmi, Kamis, 5 Desember 2022 lalu.
2. Pertamina Investigasi
Pihak SPBU langsung melakukan pengecekan ke tangki penyimpanan BBM yang diduga terkena rembesan air hujan dan kondisi saat ini sudah steril, tangki penyimpanan BBM sudah diperiksa ulang dan dikeringkan dari sisa air.
Dia juga memastikan pihaknya telah memberikan kompensasi kepada konsumen yang mengisi BBM Pertalite pada tenggang waktu tersebut.
3. Polisi Turun Tangan
Adapun pengelola SPBU telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dari Polsek Rengasdengklok.
Saat ini SPBU berhenti beroperasi untuk penanganan lebih lanjut dan untuk layanan pengisian BBM masyarakat dapat ke SPBU terdekat yaitu SPBU 34.413.25 dan SPBU 34.413.31 Rengasdengklok.
4. Sempat Viral
Diketahui, kabar ini juga telah viral di media sosial (medsos) seorang warga menunjukkan isi botol yang disebut berisi Pertalite tapi tercampur air.
"Ini air, jus jeruk, motor scoopy ya," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)