JAKARTA - Pemilik Warteg Kharisma Bahari, warung makan Tegal yang kian menjamur di Indonesia. Warteg ini pun menjadi tempat makan karena beragam menu dan harganya terjangkau.
Saat ini, Warteg Kharisma Bahari diketahui memiliki tiga model waralaba, yakni Warteg Kharisma Bahari yang menyasar kalangan menengah, Warteg Mamoka Bahari berukuran medium, dan Warteg Subsidi Bahari.
Baca Juga:Â Daftar Miliarder Indonesia yang Tak Segan Makan di Warteg
Selain itu, berada di bawah naungan Kharisma Bahari Group, warteg Bahari kini telah berjumlah 800 lebih outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Lantas, siapakah pemiliknya?
Dilansir oleh Okezone dari berbagai sumber, Warung Tegal (Warteg) Kharisma Bahari didirikan oleh Sayudi pada tahun 1996, seorang pedagang asongan tamatan SD kelahiran tahun 1973. Berbeda dengan warteg pada umumnya, Warteg Bahari memiliki nuansa warna hijau dan krem dengan nama Kharisma Bahari yang menonjol dan tulisannya besar.
Baca Juga:Â Ada Makna Filosofis di Baliknya, Ternyata Ini Alasan Kenapa Warteg Umumnya Punya 2 Pintu
Sebelum merintis Warteg Kharisma Bahari, Sayudi adalah seorang pedagang asongan, di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, selama 7 - 8 tahun dengan penghasilan sekitar Rp300 ribu. Sebelumnya, ketika masih lajang, dia sempat membuka usaha warteg namun bangkrut.
Lalu, Setelah menikah, pria kelahiran tahun 1973 ini kemudian beralih pekerjaan dari jualan rokok ke membuka warteg kembali di Jakarta Selatan dengan nama Modal Mertua (MM). Dengan uang pinjaman dari mertua sebesar Rp6 juta, dia berkongsi dengan temannya mengelola warteg dengan sistem aplusan, tiga bulan dikelola dirinya kemudian tiga bulan berikutnya dikelola temannya. Selama kurun waktu tidak mengelola warteg, Sayudi kembali berjualan asongan.
Follow Berita Okezone di Google News