Share

Bulog Pastikan Tidak Ada Lagi Impor Beras di Maret 2023

Suparjo Ramalan, MNC Portal · Senin 16 Januari 2023 16:57 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 16 320 2747298 bulog-pastikan-tidak-ada-lagi-impor-beras-di-maret-2023-CzGPst5wwY.JPG Beras. (Foto: MPI)

JAKARTA - Perum Bulog akan tetap melaksanakan impor 500.000 ton beras untuk cadangan beras pemerintah (CBP) hingga pertengahan Februari 2023.

Padahal, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah membatasi waktu impor tersebut hingga akhir Januari 2023.

Direktur Utama Bulog, Budi Waseso alias Buwas mengatakan impor beras akan tetap dilakukan hingga memasuki masa panen.

Dalam perhitungan Bulog yang didasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa masa panen akan terjadi pada Maret 2023.

 BACA JUGA:35 Ribu Beras Impor Maksimal Dijual Rp9.450 per Kg

Sehingga, langkah suplai beras dari luar negeri akan tetap dilakukan. Pernyataan Buwas disampaikan langsung di hadapan Kementerian Pertanian, Komisi IV DPR RI, ID FOOD, dan PT Pupuk Indonesia (Persero) saat rapat kerja (raker).

"Karena itu kita sudah mulai mendatangkan impor, kami tetap berusaha terakhir itu kedatangannya pertengahan Februari (2023) sehingga bulan Maret itu sudah tidak ada lagi barang impor yang masuk ke Indonesia," ungkap Buwas, Senin (16/1/2023).

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan sebelumnya memastikan adanya pembatasan waktu impor beras yang dilakukan Bulog. Alasanya karena masa panen dalam negeri terjadi pada Februari 2023.

 

Follow Berita Okezone di Google News

"Nggak bisa lagi, saya kasih izin sampai Januari habis itu nggak bisa lagi, soalnya Februari sudah panen, Februari panen, Januari akhir stop kita," ujar Zulhas saat ditemui di Cilegon, Banten, Minggu, 15 Januari 2023.

Skema awal impor beras untuk cadangan beras pemerintah (CBP) dibagi dalam dua tahap. Pada tahap pertama, Bulog harus mendatangkan 200.000 ton beras sepanjang Desember 2022.

Lalu, tahap kedua BUMN pangan itu menargetkan ada 300.000 ton beras yang tiba di Indonesia pada Januari-Februari 2023.

Hanya saja, impor beras tahap satu yang semula ditargetkan 200.000 ton baru terealisasi sekitar 120.000 ton per Januari. Lambatnya realisasi impor beras dikarenakan faktor cuaca dan faktor akhir tahun.

Dia memperkirakan target impor 500.000 ton tidak akan terealisasi sepenuhnya. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan pasar, pemerintah melalui

Bulog akan menyerap beras dari petani dalam negeri.

"Ya salahin sendiri dong. Kita beli petani lah, kali udah panen. Beli ke petani yang banyak baru setelah itu kita operasi pasar," ucapnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini