JAKARTA - Harga minyak menurun di akhir perdagangan Senin. Meski demikian, harga minyak masih bertahan di dekat level tertinggi pada bulan ini karena pelonggaran pembatasan Covid-19 di China.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret turun USD1,08 atau 1,3% menjadi USD84,20 per barel pada pukul 20.41 GMT di London ICE Futures Exchange.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Februari turun USD1,01 atau 1,3% menjadi USD78,85 per barel di New York Mercantile Exchange dalam perdagangan tipis karena hari libur umum AS.
Baca Juga:Â Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Permintaan Konsumsi dari AS
Meski turun hari ini, kedua kontrak minyak telah naik lebih dari 8,0% di pekan lalu atau menjadi kenaikan mingguan terbesar sejak Oktober. Hal ini didukung karena China meninggalkan kebijakan nol-Covid dengan membuka kembali perbatasannya pada 8 Januari.
Impor minyak mentah China naik 4,0% tahun ke tahun pada Desember, dan perkiraan kebangkitan perjalanan untuk liburan Tahun Baru Imlek di akhir pekan meningkatkan prospek permintaan bahan bakar transportasi.
Baca Juga:Â Harga Minyak Dunia Naik Usai Perbatasan China Dibuka Kembali
"Narasi bahwa pertumbuhan China akan menambah permintaan memainkan peran yang sangat besar di sini. Mungkin ada permintaan kembali sebanyak satu juta barel per hari," kata Kepala Strategi Pasar Komoditas TD Securities, Bart Melek, dikutip dari Antara, Selasa (14/1/2023).
Tingkat lalu lintas di China pulih dari rekor terendah setelah pelonggaran pembatasan Covid-19, menghasilkan permintaan yang lebih kuat untuk produk minyak mentah dan minyak, kata analis ANZ dalam sebuah catatan.
Tetapi laporan selama akhir pekan menyoroti peningkatan kematian akibat COVID-19 meredam sentimen.
Follow Berita Okezone di Google News