JAKARTA - Ekspor Indonesia mencapai USD23,83 miliar di Desember 2022. Hal ini melanjutkan kinerja positif dengan tumbuh sebesar 6,58% (yoy) dan 26,07% (ytd).
Secara bulanan (mtm), ekspor Desember 2022 menurun tipis sebesar 1,1% (mtm) bila dibandingkan dengan bulan November yang tercatat sebesar USD24,09 miliar.
Baca Juga:Â Mantul! Neraca Perdagangan Surplus 32 Bulan Berturut
“Angka ekspor mencatatkan sedikit penurunan jika dibandingkan dengan bulan lalu seiring penurunan PMI Manufaktur beberapa negara mitra dagang utama yang terus terkontraksi. Namun secara year on year, ekspor masih tumbuh positif didukung ekspor komoditas unggulan seperti bahan bakar mineral, produk sawit, serta besi dan baja,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu di Jakarta, Selasa (17/1/2023).
Ekspor nonmigas bulan Desember 2022 mencapai USD22,35 miliar, naik 4,99% (yoy) atau turun 2,73% (mtm). Penurunan terbesar ekspor nonmigas di bulan Desember 2022 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar USD483,1 juta (9,44%), sedangkan peningkatan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada nikel dan produk olahannya sebesar USD220,0 juta (41,50%).
Baca Juga:Â Neraca Perdagangan 2022 Surplus USD54 Miliar, BI: Jauh Lebih Tinggi Dibanding 2021
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari hingga Desember 2022 mencapai USD291,98 miliar atau naik 26,07% dibanding periode yang sama pada tahun 2021. Sementara itu, ekspor nonmigas mencapai USD275,96 miliar atau naik 25,80%.
"Berdasarkan sektor, pada periode Januari hingga Desember 2022, ekspor hasil tambang dan lainnya mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 71,22%, diikuti kenaikan ekspor nonmigas hasil industri pengolahan 16,45% dan ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan 10,52%," ungkap Febrio.
Follow Berita Okezone di Google News