JAKARTA - Pencapaian positif industri pasar modal sepanjang tahun 2022 kemarin, diyakini bakal terulang di tahun ini dan bahkan tumbuh lebih baik dibanding sebelumnya.
“Kinerja pasar modal Indonesia diperkirakan cenderung akan solid sepanjang tahun 2023,”kata Investment Director Schroders Indonesia, Irwanti di Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Dirinya memperkirakan, sektor perbankan dan konsumen akan menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan pendapatan pada tahun 2023, dikarenakan pertumbuhan pinjaman yang meningkat. Disampaikannya, perusahaan konsumen melihat pemulihan marjin dari harga soft commodities yang lebih rendah.
“Tingkat pertumbuhan market earnings diharapkan menjadi satu digit rendah pada tahun 2023. Namun, jika kita mengeluarkan sektor komoditas, pertumbuhan pendapatan masih akan menjadi dua digit di pertengahan,” ujar Irwanti.
Sementara itu, menurut dia, sektor teknologi masih akan tetap berada di bawah tekanan dikarenakan lingkungan suku bunga yang tinggi akan berdampak negatif bagi sektor tersebut. Namun demikian, dia menyebut arah kebijakan The Federal Reserve dan penurunan inflasi global pada tahun ini akan memberikan dampak positif terhadap sektor ini.
Dia memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut akan cenderung tidak akan terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga acuannya pada 2023 ini, dibandingkan tahun 2022. Dia menjelaskan investor asing telah menopang dengan baik pasar saham Indonesia dengan inflow total sebesar Rp61 triliun atau USD3,9 miliar sepanjang tahun 2022.
Follow Berita Okezone di Google News
Sedangkan, investor lokal telah memegang banyak uang tunai sejak semester II- 2022 yang memberikan banyak amunisi untuk mendukung pasar sepanjang tahun 2023. Pihaknya pun memperkirakan harga komoditas akan mulai mengalami normalisasi, terutama harga batu bara, yang mana akan berdampak pada pertumbuhan PDB dan pertumbuhan earnings perusahaan pada tahun 2023.
Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,0% year on year (yoy) pada tahun 2023 dengan konsumsi dan investasi akan menjadi pendorong pertumbuhan.
Sebagai informasi, kinerja IHSG sepanjang tahun 2022 masih mempertahankan pertumbuhan positif sekitar 3% dengan rata-rata nilai transaksi harian sekitar Rp14 triliun. Kapitalisasi pasar meningkat dan menjadi bursa terbesar di kawasan ASEAN.
Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, pertumbuhan kinerja pasar modal sepanjang 2022 menjadi langkah dan bekal bagus bagi industri pasar modal memasuki tahun 2023.
“Kami berharap dengan capaian menutup tahun 2022 dengan sangat resilien ini adalah bekal yang bagus untuk memasuki 2023,”ujarnya.
Kinerja pasar modal Indonesia yang sangat positif pada 2022, ditegaskan Sri Mulyani, menjadi bekal yang bagus untuk memasuki 2023 di tengah suasana ekonomi dan keuangan yang masih menantang.
Di tahun ini, kata Sri Mulyani, merupakan tahun yang akan terdapat banyak ujian sangat berat mulai dari mengendalikan inflasi global, mencegah resesi, serta termasuk meningkatkan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.