JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi kinerja PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo setelah merger di 2021.
Menurutnya, penggabungan tersebut mampu meningkatkan posisi BUMN pelabuhan menjadi operator terminal petikemas ke-8 di dunia.
Bahkan, Pelindo mampu memberikan kontribusi kepada negara melalui dividen, pajak, konsesi, dan PNBP. Erick pun puas dengan kinerja Pelindo meski belum genap 2 tahun pasc-merger.
Baca Juga:Â Tanpa Macet, Pelindo Siapkan Akses ke Kawasan Terminal Kalibaru
"Merger terbukti mempermudah koordinasi pengelolaan pelabuhan di seluruh Indonesia. Dampaknya, kontribusi terhadap negara melalui dividen, PNBP, konsesi, dan pajak penghasilan, juga meningkat signifikan," ujar Erick saat menghadiri acara Pelindo Forum di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (19/1/2023).
Dalam 2 tahun terakhir, konsesi Pelindo mencapai Rp360 miliar pada 2021 dan meningkat menjadi Rp473 miliar pada 2022. Pun dengan PNBP yang tercatat sebesar Rp157 miliar pada 2021 dan Rp173 miliar pada 2022.
Baca Juga:Â Waktu Bongkar Muat di Pelabuhan RI Semakin Cepat, Ini Buktinya
Kemudian, Pph Pelindo pada 2022 mencapai Rp 1,815 triliun atau naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,185 triliun. Sedangkan, dividen Pelindo menyentuh angka Rp 1,317 triliun pada 2022 atau naik signifikan dibandingkan 2021 yang sebesar Rp 560 miliar.
"Kalau kita lihat, total kontribusi Pelindo kepada negara selama 2021 hingga 2022 mencapai Rp6,03 triliun. Angka ini per Oktober 2022, bisa lebih tinggi lagi kalau sudah final. Target kita di 2025 itu mencapai Rp21 triliun," katanya.
Follow Berita Okezone di Google News