Share

4 PO Bus yang Sering Alami Kecelakaan, Hati-Hati!

Khairunnisa, Okezone · Sabtu 28 Januari 2023 15:13 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 28 320 2754670 4-po-bus-yang-sering-alami-kecelakaan-hati-hati-2YmBi2spgV.jpg PO Bus yang Sering Mengalami Kecelakaan. (Foto: Okezone.com/Antara)

JAKARTA - Kecelakaan bus masih sering terjadi di Indonesia. Banyak faktor, salah satunya kelalaian pengemudi.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) besama pihak-pihak terkait telah mengembangkan langkah preventif dengan melakukan pemeriksaan di semua bus di semua terminal. Namun itu belum termasuk bertemu dengan sopir bus yang memastikan kondisinya.

Hal ini menyebabkan sering terjadi kecelakaan yang disebabkan oleh supir bus yang mengantuk. Padahal, jika sopir dalam keadaan tetap sadar, sopir bisa dengan mudah menghindari insiden tersebut.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik PO Bus yang Punya SPBU Sendiri

Dirangkum Okezone, Sabtu (28/1/2023), berikut 4 PO bus yang sering kecelakaan di jalan:

1. PO Sugeng Rahayu 

PO Sugeng Rahayu adalah nama lain dari PO Sumber Kencono milik Grup Sumber. Ketika Sumber Kencono menjadi idola di awal tahun 2000-an, Sumber Kencono ada masa kelam dengan 51 kali kecelakaan dari tahun 2009 hingga 2010.

Hal ini membuat masyarakat menggunakan nama Sumber Kencono menjadi Sumber Bencono karena sering terjadi kecelakaan. Untuk itu, perusahaan mengubah merek PO menjadi Sumber Selamat dan Sugeng Rahayu.

Baca Juga: Intip Armada Baru PO White Horse, Bus Pariwisata Khusus Sultan

2. PO Haryanto

Nama besar tak menghalangi PO Haryanto mengalami kecelakaan karena beberapa faktor. Kurangnya fokus pengemudi adalah salah satu alasan utama, karena kecelakaan yang paling umum adalah tabrakan dari belakang.

Sopir bus meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut dan sang sopir meninggal di lokasi kejadian. Mereka pikir bos memaksakan posisinya terlalu keras untuk menghasilkan pendapatan yang lebih besar.

Saat Rian Mahendra menjadi Direktur Operasional PO Haryanto, dia mengingatkan agar sopir tidak melangkah lebih jauh. Setelah dua atau tiga PP, Anda perlu istirahat selama satu atau dua hari untuk pulih.

Follow Berita Okezone di Google News

3. TransJakarta

Bus angkutan perkotaan ini juga kerap mengalami kecelakaan dengan mobil atau bangunan lain di jalan. Yang terparah tentu saja kecelakaan di Jalan MT Haryono yang menewaskan tiga orang.

Hal ini menuntut pengelola bus bus TransJakarta untuk mengendalikan kendaraan dan pengemudi. Hal ini dilakukan untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa mereka ingin menggunakan angkutan umum.

4. PO Sinar Jaya

Perusahaan juga beberapa kali mengalami kecelakaan di Bekasi, Jawa Barat. Namun karena jumlah armada, jumlah kecelakaan jauh lebih rendah, dihitung sebagai persentase dari jumlah bus.

Namun, pemilik PO Sinar Jaya menilai armadanya rawan kecelakaan akibat pengemudi yang ugal-ugalan dan tak fokus. Misalnya, bus Sinar Jaya saat ini tidak melaju lebih cepat di jalan tol.

Bahkan, bus Sinar Jaya kini disebut "Siput" karena melaju pelan di Tol Trans Jawa. Faktanya, itu menjadi norma perusahaan yang tidak boleh dilanggar oleh pengemudi

Sebagai pengamat transportasi dan Akademisi Prodi T Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno mengatakan bahwa kecelakaan terkait kelelahan pengemudi adalah hal biasa.

“Kecelakaan itu terjadi karena waktu mengemudi yang berlebihan. Hukum mengemudi per jam tidak berlaku. Hingga delapan jam sehari dengan istirahat 30 menit setiap empat jam perjalanan,” ucap Djoko.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini