JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang menyelidiki aksi jual saham mayoritas PT Penta Valent Tbk (PEVE). Bursa melayangkan pertanyaan kepada manajemen untuk memberi keterangan terkait aksi jual emiten crazy rich Surabaya, Hermanto Tanoko.
Sebagai informasi, dua pemegang saham mayoritas PEVE yaitu PT Maramakmur Selaras (MS) dan PT Multi Pidotama Mandiri (MPM) melepas masing-masing 7,98% dan 7,67% pada 25 Januari 2023 dengan nilai Rp56,3 miliar.
Baca Juga:Â Putri Crazy Rich Surabaya Borong 276 Juta Saham PEVE Senilai Rp56,35 Miliar
Lego muncul setelah saham sektor kesehatan itu resmi melantai di bursa, sehingga menghadirkan pertanyaan mengapa tidak ada keterangan rencana transaksi di dalam prospektus awal.
Menurut Direktur PEVE Franxiscus Afat Adinata Nursalim, penjualan oleh MS dan MPM dilakukan kepada PT Tancorp Mega Buana (TMB) selaku pemegang saham pengendali.
"Latar belakangnya adalah untuk memperoleh dana keperluan internal," kata Franxiscus, Selasa (31/1/2023).
Baca Juga:Â Harga Saham Penta Valent (PEVE) Naik 34,22% di Perdagangan Perdana
BEI mempertanyakan alasan perseroan tidak memasukkan rencana pelepasan saham PEVE itu ke dalam prospektus. Franxiscus mengakui memang tidak memasukkan ke dalam prospektus, karena ada kesepakatan terkait transaksi lego saham yang terjadi setelah prospektus perseroan diterbitkan.
"MS dan MPM tidak berencana untuk melepas kepemilikan mereka di perseroan secara penuh (full divestment)," terangnya.
Follow Berita Okezone di Google News