Hal itu semua berada di luar pebisnis mikro ekonomi, melainkan menjadi urusan orang perbankan atau orang-orang di kementerian keuangan.
“Kalo ada potensi resesi itu berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi sebuah negara, dan yang mikir pertama kali tuh pasti negara. Urusan resesi ekonomi sebuah negara tuh urusan dari negara yang ngurus. Terlihat dari inflasi, suku bunga, pinjaman bank, pertumbuhan ekonomi itu bukan kita yang ngurus. Itu sudah ada orang ahli yang ngurus,” jelasnya.
Namun di sisi lain, kekhawatiran tentang resesi ekonomi dapat membuat masyarakat belajar mengenai financial plan yang bagus, hingga membuat masyarakat lebih melek dan bijak dalam mengeluarkan uang.
“Resesi ini ngebuat kita membuka mata (tentang) financial plan yang bagus seperti apa, dan ngebuka mata seorang pengusaha untuk lebih cermat dalam mengelola perusahaannya,” pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)