Share

Industri Perikanan RI 2023 Bakal Diperkuat, Begini Caranya

Clara Amelia, Okezone · Rabu 01 Februari 2023 17:26 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 01 320 2757246 industri-perikanan-ri-2023-bakal-diperkuat-begini-caranya-uDBBaHxy89.jpg Industri Perikanan 2023 Bakal Diperkuat (Foto: Okezone)

JAKARTA - Industri perikanan Indonesia pada 2023 akan diperkuat. Tercatat, pada 2022, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor perikanan mencapai Rp1,79 triliun.

Capaian ini melonjak dibanding tahun 2021 yang hanya Rp700 miliar, dan melampaui target tahun ini yang diperkirakan Rp1,67 triliun.

“Kami menyadari bahwa untuk menciptakan industri perikanan yang kuat, perlu mengembangkan sumber daya yang terbaik," kata CEO dan Co-Founder FishLog Bayu Anggara dalam keterangan tertulisnya seperti dilansir Antara, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

BACA JUGA:Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan Dapat Pembiayaan Rp10,49 Triliun 

Pertumbuhan bisnis yang signifikan sejalan dengan fokus dalam melakukan digitalisasi rantai pasok perikanan dan menjadi solusi dari permasalahan cold storage yang ada di Indonesia. Pihaknya terus meningkatkan layanan yang ada untuk dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan ikan di kancah pasar yang lebih luas lagi.

"Kami tingkatkan untuk mendukung ekosistem rantai pasok perikanan Indonesia yang lebih terintegrasi, transparan dan berkelanjutan. Kami percaya bahwa untuk memperkuat ekosistem ini, diperlukan sinergi yang kuat antar stakeholder perikanan, baik nelayan, pengepul, pemilik gudang, distributor, pedagang hingga pelaku UKM pengolah produk perikanan.” katanya.

Selama satu tahun terakhir hingga Desember 2022 FishLog telah berhasil menyerap lebih dari 15.000 ton ikan dari seluruh perairan Indonesia, mendistribusikan 2.000 ton ikan ke seluruh Indonesia dan telah memiliki kemitraan dengan lebih dari 234 cold storage.

"Memperluas layanan untuk menjangkau lebih banyak lagi masyarakat dan pelaku perikanan di tahun 2023," kata dia.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dengan sinergi ini diharapkan juga dapat mempercepat realisasi jaringan bulog-perikanan Indonesia di mana melalui produk dan layanan yang ada, memastikan kontinuitas pasokan, kestabilan harga dan pemerataan komoditas perikanan di seluruh wilayah Indonesia.

"Kami ingin terus dapat memperkuat jaringan ekosistem perikanan melalui penguatan kemitraan dengan sejumlah pihak," kata Bayu.

Sekadar informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat peningkatan nilai ekspor perikanan 10,66% pada periode Januari - November 2022 dibanding periode yang sama tahun lalu.

Adapun nilai ekspor perikanan periode Januari-November 2022 mencapai USD5,71 miliar. Sementara nilai impor di periode yang sama hanya USD0,64 miliar.

Adapun komoditas utama ekspor Indonesia meliputi udang dengan nilai USD1.997,49 juta, Tuna-Cakalang-Tongkol senilai USD865,73 juta, Cumi-Sotong-Gurita sebesar USD657,71 juta, Rumput Laut sebesar USD554,96 juta dan Rajungan-Kepiting sebesar USD450,55 juta.

Komoditas-komoditas ini dikirim ke negara tujuan ekspor utama seperti Amerika Serikat senilai USD2,15 miliar (37,63%), Tiongkok USD1,02 miliar (17,90%), Jepang USD678,13 juta (11,89%), Asean USD651,66 juta (11,42%) serta 27 negara Uni Eropa senilai USD357,12 juta (6,26%).

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini