Dia pun memastikan harga jual minyak goreng itu dari pedagang ke pembeli sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp14.000 per liter.
Sedangkan, dari distributor ke pedagang dijual dengan harga Rp12.600 per liter.
Harga itu lebih murah dibandingkan dengan minyak goreng kemasan lainnya.
Para pedagang yang menjual Minyakita terkoneksi dalam Sistem Informasi Minyak Goreng Curah atau Simirah dari Pemerintah Pusat supaya tepat sasaran.
"Kita hanya memantau, itu pakai aplikasi Simirah, jadi teman-teman pedagang dimasukkan ke aplikasi biar tepat sasaran, yang diberikan benar-benar untuk pedagang yang menjual sesuai HET, jadi supaya tidak dinaikkan harganya," ucapnya.
Selain itu, pemerintah melalui Bulog juga tengah menggelontorkan beras ke pasar-pasar rakyat di Kota Malang setiap hari kamis.
Setiap pasar digelontorkan beras medium ukuran 5 kilogram sebanyak 1 ton.
Harganya dari Bulog ke pedagang sebesar yakni Rp43.000 setiap kemasan. Sedangkan dari pedagang ke pembeli yaitu Rp47.000 setiap kemasan.
Menurutnya, beras tersebut laku di pasaran karena memiliki rasa seperti beras premium dengan harga murah.
"Ini agenda rutin Bulog setiap kamis, terutama yang pasar grade A kayak Pasar Besar, Dinoyo, Blimbing dan sebagainya, kemudian dilanjutkan ke pasar grade B, yang menengah, terus grade C, yang kecil-kecil, bertahap," ucapnya.
Meski begitu, stok beras saat ini masih tergolong aman.
Adapun kondisi diprediksi bisa tetap aman sampai Maret mendatang dengan masuknya musim panen raya.
Dia juga berharap dengan adanya penggelontoran Minyak Kita dan beras Bulog juga dapat menekan inflasi yang ada.
(Zuhirna Wulan Dilla)