JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penghimpunan dana melalui Pasar Modal Indonesia meningkat. OJK pun telah menerbitkan surat pernyataan efektif atas pernyataan pendaftaran untuk 25 penawaran umum.
Secara rinci, sebanyak 10 pernyataan efektif untuk penawaran umum perdana saham, 6 penawaran umum terbatas (PUT), dan 9 penawaran efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS). Adapun, total nilai keseluruhan hasil penawaran umum tersebut sebesar Rp20,37 triliun.
Baca Juga: BEI Sebut 33 Perusahaan Antre IPO
“Seiring pulihnya aktivitas perekonomian domestik, aktivitas penghimpunan dana di pasar modal terus meningkat,” kata Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Efek OJK, Ona Retnesti Swaminingrum dalam acara ‘Penghargaan Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia 2023’ di Jakarta, Rabu (15/2/2023).
Adapun pertumbuhan emiten atau perusahaan tercatat tersebut diikuti oleh pertumbuhan investor ritel yang terus meningkat. Di mana per 9 Februari 2023 jumlah investor pasar modal telah mencapai 10,53 juta single investor identification (SID).
Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy Siapkan Dana Investasi hingga Rp24,3 Triliun
Pertumbuhan jumlah investor Indonesia masih didominasi oleh investor berusia di bawah 30 tahun yang mencapai 58,55% dari total investor. Hal ini merupakan pertanda baik bagi perekonomian Indonesia, pasalnya masyarakat sudah melek investasi sejak usia dini.
Untuk mencapai target penghimpunan dana di pasar modal sebesar Rp200 triliun dan pertumbuhan investor ritel sebanyak 10 juta hingga 2027 mendatang, OJK mendorong berbagai pihak seperti Bursa Efek Indonesia, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) untuk bahu-membahu mengembangkan industri pasar modal Indonesia.
Follow Berita Okezone di Google News