Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Berawal dari Hobi Masak, Wanita Ini Kini Sukses Jual Ayam Penyet Beromzet Rp4 Juta/Hari

Zuhirna Wulan Dilla , Jurnalis-Minggu, 19 Februari 2023 |17:39 WIB
Berawal dari Hobi Masak, Wanita Ini Kini Sukses Jual Ayam Penyet Beromzet Rp4 Juta/Hari
Cerita pelaku UMKM ayam penyet. (Foto: YouTube)
A
A
A

JAKARTA - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di mana UMKM memiliki kontribusi atau peranan cukup penting dalam perluasan kesempatan kerja serta penyerapan tenaga kerja.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta pun terus berupaya mendorong pengembangan UMKM dengan melakukan berbagai inovasi guna mempermudah masyarakat.

Sehingga para calon pengusaha maupun pelaku UMKM, dalam mengurus perizinan maupun nonperizinan di wilayah Jakarta.

 BACA JUGA:Sandiaga Uno Dorong Pembiayaan UMKM dan Ekraf di Pasar Modal

Pemilik usaha Ayam Penyet Bandung (APB), Erna Sari yang lebih dari 13 tahun menjalani bisnis kuliner di Jakarta mengungkapkan selain terus berinovasi dalam menjalankan bisnis, yang tidak kalah penting baginya adalah mengenai perizinan.

Menurutnya, legalitas usaha menjadi salah satu faktor utama dalam membantu kelancaran bisnis makanan dan minuman yang saat ini sedang dijalankannya.

 

“Izin usaha itu penting banget, apalagi saat produk kita sudah siap edar, itu penting banget. Perizinan yang lengkap juga menjadi salah satu nilai tambah bagi sebuah produk, yakni sebagai jaminan mutu kepada pelanggan. Selain perizinan, usaha bidang makanan dan minuman juga harus dilengkapi dengan berbagai sertifikasi atau nonperizinan untuk menjamin keamanan dan kualitas produk” tutur Erna dalam Layanan Jakarta On TV Eps 86 bertajuk ‘Konsistensi UMKM, dari Pinggir Jalan Hingga Luar Negeri’ yang ditayangkan di Youtube Layanan Jakarta – DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta, dikutip Minggu (19/2/2023).

Dia pun membagikan pengalamannya saat mengurus perizinan APB. Dia mengaku sangat puas dengan kerja para petugas DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta yang begitu cepat memproses izin usahanya kala itu.

Erna juga mendapatkan pelayanan yang baik dari petugas saat mengurus perizinan.

“Masya Allah, Alhamdulillah saya sangat dimudahkan banget ya untuk membuat perizinan UMKM atau NIB. Itu cukup satu hari, langsung jadi, bahkan 1 jam langsung saya terima. Mudah banget tanpa repot, tanpa ribet, praktis, semuanya dibantu oleh DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta yang begitu luar biasa,” jelasnya.

Menurutnya, izin usaha menjadi salah satu kunci bagi pelaku UMKM untuk bisa terus mengembangkan usahanya ke skala yang lebih besar.

Melalui izin usaha resmi yang dimilikinya, Erna mengaku juga kerap mendapatkan pendampingan program kewirausahaan terpadu yang diselenggarakan oleh pemerintah baik

Saat ini usaha APB yang dijalankannya telah mancatatkan omzet Rp4 juta per hari dengan membuka berbagai cabang di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Bahkan salah satu produk olahan makanan yang dibuatnya telah menembus pasar luar negeri.

Sebelumnya, Erna menyebut sempat membuka usaha konter handphone. Namun, perkembangan industri teknologi yang tumbuh begitu cepat membuat Erna tak mampu mengejarnya.

Erna kemudian memutuskan untuk menutup usaha konter handphone yang telah dijalaninya selama 14 tahun itu. Hal tersebut pun tak lantas membuat Erna patah semangat untuk bisa terus membangun usahanya sendiri. Berawal dari kecintaannya terhadap kuliner serta kekayaan rempah yang dimiliki Indonesia, lalu tercetuslah ide oleh Erna untuk membuat usaha kuliner.

“Berawal dari saya hobi masak terus hobi kulineran, saya juga pencinta rempah, lalu akhirnya kayaknya setelah itu (konter handphone) sudah tidak profit lagi, akhirnya bisnis apa nih yang bisa dibutuhkan oleh banyak orang. Kebetulan waktu itu di wilayah Kembangan, Saya melihat banyak sekali orang yang kerja sibuk, nggak sempet masak, nah akhirnya sepertinya saya bisa masuk memberikan solusi. Akhirnya, ya sudah hadirlah Ayam Penyet Bandung,” ungkap Erna.

Dia menyebut dalam membangun usaha Ayam Penyet Bandung (APB) ini pun banyak lika-liku yang harus dilaluinya.

Saat pertama kali membuka usaha ini, Erna mengaku awalnya semua ia lakukan sendiri, mulai dari berbelanja, mempersiapkan tenda untuk jualan, memasak, hingga melayani pembeli.

Namun berkat kerja keras dan usahanya, konsep masakan sunda dan ayam penyet yang diusung Erna ternyata disukai banyak orang. Erna pun kini memiliki beberapa cabang Ayam Penyet Bandung (APB) yang tersebar di sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya.

Tidak hanya makanan siap saji, Erna Sari juga mengembangkan makanan beku atau frozen food serta aneka sambal kemasan guna membesarkan usahanya. Sambal kemasan Erna pun kini menjadi salah satu produk unggulan yang dimiliki Ayam Penyet Bandung.

Setidaknya, ada enam jenis sambal yang sudah diproduksi Erna, yaitu Sambal Ceurik, Sambal Jodag, Sambal Ijo Melotot, Sambal Terme (teri medan), Sambal Cumcum (cumi), dan Sambal Cumte (cumi pete).

“Jadi kita punya 6 varian sambal, namanya tuh sengaja unik-unik gitu ya karena saya pemain baru, saya belum bisa jadi yang terbaik tapi mau hadir dengan yang terunik salah satunya saya ambil itu namanya unik-unik gitu ya karena punya sejarahnya masing-masing dari setiap sambal itu, kayak sambal ceurik kenapa sih diberi nama sambal ceurik gitu, karena memang itu ada warisan dari mama. Kita kangen banget sama mama, lalu ketika makan itu memang kepedesan dan menangis ingat mama, jadi diberi nama sambel ceurik, ceurik itu artinya nangis,” papar Erna.

Erna pun berharap usaha yang dijalaninya dapat memberikan peluang usaha dan lapangan pekerjaan seluasluasnya bagi masyarakat. Dengan begitu, perekonomian Indonesia dapat terus maju dan berkembang.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement