Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bantah Kasus Rafael Alun sebagai Tikus dalam Lumbung Padi, Sri Mulyani Bilang Begini

Michelle Natalia , Jurnalis-Selasa, 28 Februari 2023 |13:30 WIB
Bantah Kasus Rafael Alun sebagai Tikus dalam Lumbung Padi, Sri Mulyani Bilang Begini
Sri Mulyani. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menolak untuk mengumpamakan kasus yang menyeret eks pejabat eselon III Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rafael Alun Trisambodo (RAT) sebagai tikus dalam lumbung padi.

Diketahui, bahwa putra Rafael Mario Dandy telah melakukan kekerasan terhadap anak pejabat GP Ansor hingga tak sadarkan diri.

Adapun dari kasus ini gaya hidup mewah yang dipamerkan oleh Mario atas kekayaan ayahnya, seperti menggunakan Jeep Rubicon dan juga motor Harley Davidson menjadi hujatan netizen.

Tak hanya itu saja, terungkap bahwa DJP pun memiliki komunitas pengendara Motor Gede (moge), yang kemudian diminta oleh Sri untuk dibubarkan.

 BACA JUGA:Sri Mulyani Petik 3 Hikmah atas Kasus Mario Dandy Anak Rafael Alun Tersangka Penganiayaan

Ternyata, alasan Sri tak mau menggunakan perumpamaan ini adalah karena tanggapan netizen.

"Kenapa? Nanti netizen bilang 'lumbung padinya dimakan semua', jadi saya enggak mau pakai lumbung padi," ungkap Sri dalam Economic Outlook 2023 di Jakarta, Selasa (28/2/2023).

Pertama, dia menyebut bahwa dirinya sangat prihatin, bagaimanapun dari sisi kemanusiaan yang adil dan beradab.

Di mana kejadian kekerasan ini adalah sesuatu yang tidak bisa dibenarkan.

 

"Jadi kami sebagai institusi, tapi ini ya juga bukan institusi, tapi kami dari sisi kemanusiaan dan dari sisi keprihatinan, ya kita sebagai manusia harus menunjukkan itu," tambahnya.

Karena itu, dirinya pergi ke Rumah Sakit (RS), bertemu dengan orang tua David dan berbicara juga dengan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas yang ternyata juga sangat dekat sekali.

"Jadi kami kemudian menyampaikan rasa prihatin, bahkan saya merasa perlu untuk menyampaikan maaf. Menurut saya ini adalah sebuah humility, kerendahan hati yang sepantasnya dilakukan," jelasnya.

Kedua, Sri menegaskan bahwa masalah proses hukumnya harus dilakukan.

Menurut dia, itu juga sesuatu dimana masyarakat akan melihat penuh, apapun yang dilakukan oleh orang tua untuk keadilan bagi David.

"Ketiga, ini merembet kemana-mana, kemudian gaya hidup, dan ternyata happened to be orang dari pajak. Maka muncul banyak sekali. Era media sosial, kita harus terima. Ini adalah sebuah realita bagi kami pejabat publik dan institusi publik, itu adalah suatu realita yang harus kita terima dan juga sebagai sesuatu yang harus kita kelola. Jadi dari reaksi masyarakat yang luar biasa, ada sisi positifnya," pungkas Sri.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement