JAKARTA - Pulihnya aktivitas perkantoran, apartemen, hotel dan pusat perbelanjaan membuat industri properti semakin percaya diri di tahun ini. Penjualan high rise properti pun diprediksi dapat meningkat karena kebutuhan masyarakat untuk kembali membeli dan berinvestasi.
Marketing Director Agung Podomoro Agung Wirajaya menilai, tren properti high rise diproyeksikan mengalami peningkatan. Apalagi pemerintah akan terus menjaga pertumbuhan ekonomi dengan baik ke depan.
Dengan stimulus ekonomi yang positif, kebutuhan properti di Indonesia juga terus meningkat dalam 2 tahun terakhir.
Adapun sejumlah indikator ekonomi dan sektor properti menunjukkan tren yang sangat baik. Pertama, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan ekonomi tumbuh 5,3% sepanjang 2022. Kedua, tahun lalu indeks permintaan properti meningkat 16,4% (YoY).
Dan ketiga, Lembaga Riset Internasional, McKinsey Global Institute memperkirakan, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang paling stabil di dunia, Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor tujuh di dunia pada tahun 2030 mendatang.
“Melihat situasi ini, segmen apartemen dan perkantoran masih akan menjadi investasi yang diprioritaskan untuk menunjang aktivitas dan mobilitas konsumen yang semakin tinggi ke depan," ujarnya, Rabu (8/3/2023).
Sementara itu, Assistant Vice President Marketing Agung Podomoro Yenti Lokat mengatakan, peluang investasi high rise properti sangat lebar. Pertama permintaan apartemen tumbuh tinggi, harga apartemen yang menunjukkan tren pertumbuhan, ekonomi nasional yang kondusif dan kemudahan pembayaran dari developer.
Follow Berita Okezone di Google News