JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (BNI) menargetkan pertumbuhan kredit hingga 10% dengan NPL Gross kurang dari 2,5% di penghujung 2023.
"Tahun ini perseroan pun telah menyusun rencana bisnis bank dengan indikator kinerja utama berupa pertumbuhan kredit hingga 10 persen," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam konferensi pers virtual RUPST BNI Tahun Buku 2022 dikutip Antara di Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Target pertumbuhan neraca yang berkualitas tersebut diharapkan dapat memberikan dampak yang positif terhadap profitabilitas perseroan, sehingga Net Interst Margin (NIM) diproyeksikan berada di atas 4,8% dan Return On Equity (ROE) di kisaran 15,7%-16%.
Untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, perseroan mengembangkan solusi transaksi dan pembiayaan ekosistem untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang beragam.
Perseroan mengembangkan infrastruktur teknologi dan inovasi digital dalam rangka peningkatan kemampuan transaksional, terutama pada aplikasi BNI Mobile Banking dan BNIDirect dengan tujuan untuk menjadi top-of-mind transactional bank bagi nasabah.
Perseroan juga gencar melakukan perluasan kemitraan melalui platform open Application Programing Interface (API) dan pengembangan teknologi terkini seperti kecerdasan artifisial (AI), blockchain, hingga metaverse dalam rangka memperluas eksosistem bisnis dan meningkatkan pengalaman pelanggan.