Sambung Habibullah, untuk negara India surplus terbesar USD1,081,0 juta. Komoditas pendukungnya terbesar adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati, serta biji logam, terak, dan abu.
Sedangkan negara Tiongkok surplus terbesar USD999,8 juta dengan komoditas penyumbang adalah besi dan baja, bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati.
Di sisi lain, tiga negara yang menyumbang defisit terdalam pada kinerja neraca perdagangan Februari 2023, yaitu Australia sebesar USD400,4 juta dengan komoditas penyumbang defisitnya yakni serealia, logam mulia dan perhiasan/permata, dan bahan bakar mineral.
Kemudian Thailand sebesar USD342,1 juta dengan penyumbang defisitnya yakni gula dan kembang gula, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, termasuk kendaraan dan bagiannya.
"Lalu negara terakhir yakni Brasil sebesar USD158,8 juta dengan komoditas penyumbangnya yaitu ampas dan sisa industri makanan, serealia, dan biji logam, terak, dan abu," pungkas Habibullah.
(Zuhirna Wulan Dilla)