JAKARTA - Light Rail Transit (LRT) Jabodebek akan beroperasi bertepatan pada Hut RI yaitu 17 Agustus mendatang. PT Adhi Karya (Persero) Tbk bahkan mengaku siap jika LRT harus beroperasi pada Juli 2023. Pasalnya, pengerjaan proyek kereta LRT ini pun telah mencapai 97%.
“Insya Allah program kita bisa selesai di Juli dan ada wacana 17 Agustus, kalau ADHI Juli juga sudah siap, prasarana sudah 97%,” kata Direktur Utama ADHI Entus Asnawi di Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Nantinya LRT ini akan memiliki 16 rangkaian kereta dari 6 Gerbong kereta yang menghubungkan Cawang, Cibubur, Dukuh Atas dan Bekasi Timur hingga Senayan, Bogor dan Grogol.
LRT ini akan memiliki kapasitas normal hingga 740 penumpang. Sedangkan untuk kapasitas padat bisa mengangkut 1.300 penumpang.
Pada Hari ini, Rabu (15/3/2023), tim Okezone diberi kesempatan menjajal LRT, di mana terlihat nampak depan stasiun, untuk jalur masuknya sendiri telah dilengkapi dengan jumlah 7 gate masuk. LRT pun juga sudah jalan program dengan Train Set di tiga line.
Dari pantauan Okezone, saat menelusuri Stasiun LRT Ciliwung, terlihat berbagai fasilitas sudah lengkap mulai dari Toilet Pria, Toilet Wanita, Toilet Difabel, hingga Mushola.
Usai berkeliling, tim Okezone juga berkesempatan untuk naik ke peron kereta yang berada di lantai 3 (tiga). Di lantai atas peron tersebut kereta hanya dikhususkan bagi para penumpang yang sudah siap untuk berangkat dengan menggunakan kereta.
Di peron kereta pun juga terlihat sudah terpasang keberangkatan kereta lengkap dengan jam tibanya. Kemudian berbeda dengan KRL, tempat menunggu untuk naik ke kereta juga terlihat sudah dibatasi.
Tujuannya adalah agar para penumpang yang naik maupun turun bisa tertib. Tidak ada lagi penumpang yang saling mendahului untuk masuk ke kereta karena nantinya akan disediakan peron khusus untuk mengantre.
Kemudian tim Okezone mulai memasuki ke dalam kereta. Pada saat petugas LRT menunjukkan kemudi depan, tim Okezone melihat bahwa kereta beroperasi secara otomatis tanpa masinis.
Hal ini dikarenakan kereta LRT Jabodebek ini menganut sistem sistem kendali kereta berbasis komunikasi CBTC atau Communication Base Train Control dengan Grade of Automation (GoA) tingkat 3.
Kemudian tim Okezone melakukan perjalanan LRT dari stasiun Ciliwung ke arah Dukuh Atas. Namun, kereta terhenti di Pancoran. Sebab pada saat melakukan uji coba, LRT masih menggunakan metode Carousel, 5 trainset untuk mengetahui alur operasional LRT Jabodebek.
Dengan ini, LRT Jabodebek akan berhenti di setiap stasiun dengan waktu berhenti sesuai dengan yang sudah ditentukan.
“Tadi rencananya dari Ciliwung sampai Dukuh Atas, pas kebetulan di jam 12 kita selesai di posisi Pancoran, dan kebetulan sudah terangkai dalam satu sistem jadi semuanya berhenti karena istirahat,” ungkap Entus Asnawi.
Di dalam kereta LRT ini sendiri jarak antara bangkunya dibuat saling berjauhan sehingga berbeda dengan MRT. Kemudian untuk petugas yang menjaga selama perjalanan pun hanya ada 1 orang yang attend.
Kereta api LRT Jabodebek ini juga memiliki kecepatan yang variatif hingga mencapai 80 km/jam dengan total panjang rel 44,4 km.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)