Ali juga menambahkan Otorita IKN juga mengoptimasikan tenaga kerja dan sumber daya lokal, namun untuk material juga didatangkan dari wilayah-wilayah dalam negeri yang bertetangga dengan IKN seperti Sulawesi.
Selama pembangunan IKN secara otomatis aktivitas ekonomi mengalami peningkatan, sehingga pembangunan IKN memberikan peluang tidak hanya bagi masyarakat lokal di sekitar IKN namun juga menggerakkan perekonomian seluruh Indonesia.
"Ini yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin, bagaimana amanat membangun IKN sebagai kota yang berkelanjutan, berketahanan, hijau, pintar, dan inklusif benar-benar bisa kita wujudkan," ujar Ali.
Sebelumnya, Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan optimalisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara membuka lapangan kerja.
Koordinator V LPJK Kementerian PUPR Manlian Ronald A. Simanjuntak mengatakan, TKDN ini betul-betul diperjuangkan supaya sepenuhnya (fully) 70% sampai 80% ada di Indonesia. Strateginya adalah yang pertama LPJK mendorong mulai dari tenaga kerja konstruksi, kemudian aplikator, material, badan usaha termasuk penyedia jasa memastikan sumber daya manusianya berasal dari Indonesia.
Sedangkan urusan material, bagaimana ketersediaan material lokal. Kalaupun ada material dari luar negeri maka diusahakan pabrikannya dihasilkan di Indonesia, termasuk peralatan, perakitan sampai dengan ketersediaan suku cadang dan sebagainya.
Terkait TKDN ini, Kementerian PUPR bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian. Hal ini dikarenakan sertifikasi TKDN diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)