“Dengan beberapa perkembangan terkini dari pasar keuangan global seperti penutupan SVB dan yang baru-baru saja terjadi yakni permasalahan Credit Suisse cenderung memberikan dampak yang mixed sekalipun dolar AS cenderung melemah, yield UST cenderung turun tapi kinerja di pasar saham cenderung terkoreksi,” tambahnya.
Josua menambahkan meskipun Fed saat ini diperkirakan akan tetap menaikkan suku bunga acuan FFR sebesar 25bps menjadi 5% pada rapat FOMC bulan Maret ini, namun dengan mempertimbangkan faktor fundamental ekonomi Indonesia yang tetap solid dan resilient, maka inflasi akan tetap terkendali dan nilai tukar rupiah cenderung akan stabil.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)