Share

Silicon Valley Bank Bangkrut, Seberapa Buruk Dampaknya?

Mutiara Oktaviana, Okezone · Kamis 16 Maret 2023 12:43 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 16 320 2782163 silicon-valley-bank-bangkrut-seberapa-buruk-dampaknya-fhp1PgIkRi.jpeg Dampak kebangkrutan silicon valley bank (Foto: Shutterstock)

JAKARTA – Silicon Valley Bank bangkrut seberapa buruk dampaknya? Nilai saham di beberapa bank anjlok di seluruh dunia setelah runtuhnya dua bank AS.

Melansir BBC, Kamis (16/3.2023), Presiden AS berusaha keras memberi tahu orang-orang bahwa uang mereka aman, itu berarti pemerintah sedang menghadapi kehancuran finansial yang serius.

Pernyataan Joe Biden yang berusaha meyakinkan warganya pada Senin lalu itu juga tidak hanya ditujukan untuk pelanggan dari dua bank yang bangkrut. Ada konsekuensi yang lebih luas, di AS dan di seluruh dunia.

Lantas apa yang membuat Silicon Valley Bank dan Signature Bank gagal?

Silicon Valley Bank adalah bank yang khusus memberikan pinjaman kepada perusahaan teknologi - ditutup oleh regulator AS yang menyita asetnya pada Jumat lalu. Itu adalah kebangkrutan terbesar bank AS sejak krisis keuangan pada 2008.

SVB telah mencoba mengumpulkan uang untuk menutupi kerugian dari penjualan aset yang dipengaruhi oleh suku bunga yang lebih tinggi. Berbagai masalah yang muncul menyebabkan nasabah berlomba-lomba menarik dana, menyebabkan krisis uang tunai.

Pada Minggu, pihak berwenang juga mengambil alih Signature Bank di New York, yang memiliki banyak klien yang terlibat dalam dunia kripto dan dipandang sebagai institusi yang paling rentan terhadap bank serupa.

Baik SVB dan Signature Bank memiliki spesialisasi dalam satu sektor. Mereka juga terlalu terpengaruh pada aset yang nilainya berada di bawah tekanan ketika terjadi kenaikan suku bunga.

Follow Berita Okezone di Google News

Apakah bank lain yang juga berisiko?

Saham bank di AS, Asia, dan Eropa merosot menyusul kebangkrutan SVB dan Signature Bank karena investor mencemaskan kondisi sektor perbankan secara umum.

Perusahaan-perusahaan pemberi pinjaman yang lebih kecil di AS sangat terpukul, meskipun mereka menguat pada Selasa. Aksi jual awal terjadi meskipun mereka meyakinkan para nasabah bahwa mereka memiliki akses yang cukup ke uang tunai agar bisa melindungi diri dari guncangan.

Para investor khawatir kegagalan kedua bank tersebut merupakan tanda masalah di perusahaan-perusahaan lain. Karena sebagian besar bank menyebarkan eksposur mereka ke banyak sektor, dan juga memiliki banyak uang tunai, asumsinya adalah risiko terhadap sektor perbankan lainnya rendah.

Namun, kegagalan dua bank itu menyoroti fakta bahwa pada kenyataannya banyak bank yang ternyata lebih berisiko karena banyak yang akan mengalami kerugian berkelanjutan atas investasi mereka di obligasi pemerintah akibat lonjakan suku bunga, mendorong nilainya turun.

Itu adalah prospek yang sudah diwaspadai para investor dalam beberapa hari terakhir, dan merupakan salah satu alasan mengapa saham bank jatuh.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini