YOGYAKARTA - Bank Indonesia (BI) menegaskan dampak bangkrutnya bank-bank di Amerika Serikat terhadap ekonomi Indonesia tidak besar. Pasalnya, kondisi perbankan di Indonesia cukup kuat.
"Kami memandang dampak rambatannya tidak besar karena eksporsur kita ke sana enggak banyak," kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Firman Mochtar, Sabtu (18/3/2023).
Bank Sentral mencatat, ketahanan sistem keuangan, khususnya perbankan, tetap terjaga, baik dari sisi permodalan, risiko kredit maupun likuiditas. Permodalan perbankan kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio /CAR) sebesar 25,88% pada Januari 2023.
"Secara internal perbankan juga cukup kuat tergambar dari sisi permodalan perbankan," jelasnya.
Sementara itu dari sisi risiko kredit juga terkendali, tecermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan /NPL) yang rendah 2,59% (bruto) dan 0,76% (neto) pada Januari 2023. Likuiditas perbankan pada Februari 2023 terjaga didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,18% (yoy).
Follow Berita Okezone di Google News