Selama 2022, MNCN membukukan pendapatan iklan sebesar Rp7,82 triliun, turun 15% dari Rp9,20 triliun di 2021. Meskipun terdapat turbulensi pada belanja iklan yang dihadapi oleh media tradisional Perseroan, pertumbuhan iklan digital berhasil menopang penurunan pendapatan iklan MNCN secara keseluruhan.
Di sisi lain, lengan digital Perseroan memberikan hasil yang kuat dengan peningkatan 25% menjadi Rp2,53 triliun. Pencapaian ini didorong oleh eksekusi yang kuat di seluruh platform digital Perseroan, seperti RCTI+ (AVOD superapp), portal online (iNews Media Group), dan monetisasi media sosial yang berkelanjutan.
Bisnis konten dan IP Perseroan telah menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan, dengan membukukan pendapatan sebesar Rp1,79 triliun untuk 2022, meningkat 22% dibandingkan tahun lalu. Selain itu, MNCN juga terus memperluas distribusi dan lisensi kontennya dengan menghasilkan Rp720 miliar dari penjualan pihak ketiga, naik 116% YoY.
Vision+ terus memberikan hasil yang luar biasa, menghasilkan pendapatan sebesar Rp423 miliar untuk FY-2022. Pada Januari 2023, Vision+ berkolaborasi dengan perusahaan yang berbasis di Malaysia, Panorama TV Asia Broadcast Sdn Bhd (“Panorama”), anak perusahaan Digistar Corporation Berhad, sebuah perusahaan publik di bursa saham Malaysia dengan menandatangani perjanjian sebagai inisiatif untuk mendorong Vision+ agar lebih mapan dan memenuhi konten Indonesia yang sangat dicari di Malaysia.
Untuk FY-2022 beban langsung Perseroan turun 8% YoY menjadi Rp3,62 triliun karena peningkatan efisiensi dari dua fasilitas studio, serta dimulainya sebagian produksi konten di Movieland. Selain itu, penurunan beban langsung juga dikarenakan oleh penurunan kesepakatan lisensi pihak ke-3 dengan studio konten asing, yang meningkatkan porsi konten lokal (hampir 100% diproduksi sendiri) menjadi 90%.
Laba kotor MNCN turun 12% YoY menjadi Rp5,06 triliun dari Rp5,77 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini sangat dipengaruhi oleh penerapan Analog Switch Off (ASO) dan penurunan beban langsung yang lebih rendah dibandingkan top line Perseroan.
Adapun EBITDA Perseroan pada FY-2022 tercatat sebesar Rp3,72 triliun turun 11% YoY dibandingkan tahun sebelumnya. Ini mewakili margin EBITDA sebesar 41%. Sementara, Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp2.24 triliun pada FY-2022, yang merupakan margin laba bersih sebesar 25%.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)