Pada tahap pertama, BUMN pangan ini harus mendatangkan 500.000 ton.
500.000 ton beras akan diperuntuhkan bagu keperluan program bantuan sosial (bansos).
Namun, Buwas mengaku belum mengetahui kapan realisasi impor 500.000 ton dilakukan. Pasalnya, persiapan semisal rekomendasi teknis (rekomtek) pun belum diajukan.
"Segera itu karena kalau ini kita penyerapannya tidak dapat, itu kan untuk bansos, iya itu. Ya belum tahu, kan bertahap, kan izinnya belum ada semua, belum kita buka harganya juga," ucap dia.
Pada 24 Maret tahun ini, Bapans menerbitkan surat penugasan kepada Bulog untuk mengimpor 2 juta ton beras yang ditargetkan bisa terealisasi tahun ini.
Penugasan ini merupakan kali kedua, setelah BUMN pangan itu mendatangkan 500.000 ton beras dari berbagai negara mitra sejak Desember 2022 - Februari 2023.
Berdasarkan surat penugasan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi kepada Bulog, impor beras 2 juta ton bertujuan memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP) 2023.
"Kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023. Pengadaan 500.000 ton pertama dilaksanakan secepatnya," demikian bunyi surat penugasan tersebut.
Bapanas yakin impor beras jilid II ini mampu memenuhi pasokan CBP, selain sebagian lainya berasal dari serapan besar domestik saat puncak panen raya 2023.
(Zuhirna Wulan Dilla)