Share

Jurus BI Tingkatkan Keuangan Hijau di Indonesia

Feby Novalius, Okezone · Kamis 30 Maret 2023 18:38 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 30 320 2790364 jurus-bi-tingkatkan-keuangan-hijau-di-indonesia-siHczAqh0V.jpg Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (Foto: BI)

BALI - Bank Indonesia (BI) menyiapkan cara untuk mendorong keuangan berkelanjutan. Hal tersebut menjadi salah satu cara mencapai tingkat emisi nol guna mitigasi perubahan iklim.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, bank sentral berperan bukan hanya untuk mempromosikan keuangan hijau tetapi juga pada tahap implementasinya, terutama pada transisi keuangan. Oleh karena itu, BI berkomitmen bersama swasta dan pemerintah menuju Sustainable Development Growth (SDG).

"Implementasinya, BI telah menerapkan sejumlah kebijakan di antaranya insentif likuiditas bagi bank yang menjalankan proyek hijau, asistensi teknis keuangan hijau berbalut loka karya untuk pemerintah daerah, manajemen cadangan devisa yang meliputi portofolio sektor hijau dan sukuk," ujarnya, Bali, Kamis (30/3/2023).

Perry juga menekankan pentingnya transisi yang terkelola dengan baik untuk memitigasi risiko ekonomi dan sosial. Hal ini dicapai dengan tiga konsideran yaitu kebijakan yang kuat dari otoritas dan dukungan politik pemerintah, kerangka transisi perubahan iklim yang jelas, dan keberlangsungan modal untuk pembangunan proyek berkarateristik hijau.

"Lanjutnya, negara ASEAN yang masing-masing memiliki perbedaan dalam kapasitas dan tantangannya harus memiliki asistensi teknis dalam transisi hijau," ujarnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Sementara itu, Direktur Keuangan United Nations Development Programme (UNDP), Marcos Neto menyampaikan arti penting pembiayaan transisi iklim untuk mendukung negara berkembang dalam agenda transisi. Hal ini membutuhkan kerangka transisi yang jelas untuk memastikan konsistensi kebijakan dan dapat mendorong partisipasi sektor swasta.

Lebih lanjut, dirinya mengemuka hambatan utama untuk transisi menuju emisi nol, yakni kurangnya pendanaan bagi negara berkembang. Di mana sektor swasta memegang peranan penting untuk aliran pendanaan.

Tercatat di 2022, transaksi pasar keuangan berkelanjutan negara Asean mencapai USD82 miliar dolar AS, jumlah ini masih jauh dari potensinya.

"Cara mengoptimalkan potensi tersebut adalah dengan memenuhi sejumlah aspek, di antaranya produk dan tools pembiayaan yang inovatif, aturan dan insentif, data dan pengungkapan, koordinasi internasional termasuk yang telah dilakukan dalam keketuaan Asean saat ini, serta manajemen risiko dan kebijakan," ujarnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini