BALI - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebut transformasi menuju perekonomian digital sebagai salah satu sumber pertumbuhan utama bagi ASEAN.
"Start-up dan ekonomi digital masih terus menjanjikan dan menjadi sektor ekonomi yang sangat penting," ujar Sri di sela-sela rangkaian agenda ASEAN Chairmanship di Nusa Dua, Bali dikutip Jumat (31/3/2023).
 BACA JUGA:
Pada kesempatan tersebut, dia berbicara mengenai lanskap perekonomian baik di Indonesia maupun ASEAN itu sendiri.
Sri mengatakan, pada tingkat ASEAN pertumbuhan sedang terjadi dengan baik, utamanya start-up dan juga ekonomi digital.
Salah satu poin yang menjadi pembahasan adalah terkait risiko perbankan di mana banyak pendanaan ditempatkan pada start-up dan ekonomi digital.
 BACA JUGA:
"Menurut saya, penguatan neraca perbankan serta adanya stress-test menjadi hal yang sangat penting dalam menaksir risiko-risiko tersebut," jelas Sri.
Â
Follow Berita Okezone di Google News
Dia menyebut, pemerintah melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) belajar banyak dari krisis-krisis sebelumnya, mulai krisis 1998 hingga krisis 2008 lalu.
Sri juga membahas sejumlah potensi risiko sektor keuangan antara lain berupa kenaikan suku bunga yang tinggi secara mendadak, penguatan dollar, serta non-performing loan (NPL).
"Indonesia dengan pertumbuhan yang kuat 5,3% tahun lalu, kami memprediksi kuartał pertama masih akan tetap kuat. Permintaan dalam negeri, konsumsi, dan investasi masih kuat, sehingga kami optimis NPL tidak akan mengalami peningkatan", ungkap Sri.
Selain itu, dia juga menjawab pertanyaan mengenai isu dedolarisasi yang sedang hangat dibicarakan.
"Chiang Mai Initiative menjadi jawaban utama bagi negara-negara di kawasan ASEAN. Penggunaan mata uang lokal lintas batas negara juga terus didorong melalui teknologi digital," pungkas Sri.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.