JAKARTA - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah menyusun rencana kerja pemerintah hingga 2024. Terdapat 8 sasaran yang ditargetkan di antaranya kemiskinan, pertumbuhan ekonomi hingga penurunan emisi gas rumah kaca.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengatakan, sasaran pembangunan pada RKP disusun dengan memperhatikan dinamika atau kondisi di dalam negeri maupun di luar negeri. Mengingat kondisi perekonomian duni belum pulih pascapandemi Covid-19 yang disusul konflik geopolitik Rusia-Ukraina.
"RKP tahun 2024 disusun dengan memperhatikan dinamika internal maupun eksternal untuk mencapai program-program yang harus dituntaskan pads tahun 2024 jadi tidak ada kegiatan yang kita tinggalkan sehingga tidak ada proyek yang mangkrak," kata Suharso dalam Rakorbangpus 2023, Kamis (6/4/2023).
Adapun sasaran pembangunan RKP tahun 2024 di antaranya pertumbuhan ekonomi tahun depan berada diangka 5,3-5,7%, tingkat kemiskinan 6,5-7,5%, dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) 5,0-5,7%.
Sedangkan untuk nilai rasio gini berada diangka 0,374-0,377, indeks pembangunan manusia berada diangka 73,99-74,02, penurunan emisi gas rumah kaca pada tahun 2024 ditargetkan mencapai 27,27%. Indikator lainnya seperti nilai tukar petani pada tahun 2024 ditargetkan 107 - 110, nilai tukar nelayan berada diangka 105-108.
"Pada tahun 2024 kita perlu fokus pada penuntasan dan pencapaian target sasaran pembangunan nasional, yang juga dipengaruhi oleh pembangunan di tingkat daerah serta kerjasama," ujar Suharso.
Meksi demikian ada beberapa sasaran pembangunan yang menjadi fokus perhatian pemerintah, diantaranya pengurangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem, pada tahun 2022 tingkat kemiskinan di Indonesia berada diangka 9,5% sedangkan kemiskinan ekstrem 3,2%.
Pada tahun 2023 tingkat kemiskinan diharapkan berkurang menjadi 7,5 - 8,5% dan esktrem 2-2,5%. Sedangkan pada tahun 2024 targetnya tingkat kemiskinan berada diangka 6,5-7,5% dan tingkat kemiskinan ekstrem 0 - 1%.