Dia mengungkapkan kendaraan roda empat dan bus akan menggunakan Pelabuhan Merak untuk arus mudik dan Bakauheni untuk arus balik, terpisah dengan kendaraan roda dua dan truk agar tidak terlalu padat.
"Kami ingin tegaskan di sini bahwa Pelabuhan Ciwandan bukan alternatif tetapi akan beroperasi bersamaan dengan pelabuhan penyeberangan lainnya selama mudik Lebaran, khususnya bagi pengguna sepeda motor dan truk logistik. Di sana akan dilayani dengan lintasan Ciwandan-Bakauheni untuk arus mudik dan Ciwandan-Panjang untuk arus mudik-balik," katanya.
Sementara melalui keterangan terpisah, pengamat transportasi dari Institut Teknologi Sumatera (Itera) Ilham Malik mengapresiasi rencana pemerintah dalam pendistribusian layanan penyeberangan untuk kendaraan roda dua dan logistik bahan pokok (truk) yang akan dialihkan dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Ciwandan yang akan melayani menuju Pelabuhan Panjang, Lampung.
Kendaraan roda dua, kata Ilham, membutuhkan distribusi pembebanan ke penyeberangan di luar pelabuhan ASDP, yakni Merak dan Bakauheni demi meminimalisir antrean.
"Namun, untuk tercapainya efektif dan efisien layanan melalui jalur Ciwandan-Panjang maka harus dipastikan kesiapan rekayasa lalu lintas terpadu selama angkutan Lebaran di kawasan Ciwandan dan Panjang agar tidak terjadi antrean," kata dia.
Dia juga mengatakan rekayasa lalu lintas baik di kawasan Pelabuhan Merak, Bakauheni, Panjang, dan Ciwandan harus dikendalikan sepenuhnya oleh pihak kepolisian. Untuk menjamin kelancarannya tersebut, kepolisian dapat melakukan pemodelan komputerisasi untuk mengetahui sebaran volume lalu lintas yang akan diterapkan saat masa mudik nanti.
(Taufik Fajar)